Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

DPRD Barsel Minta Tetap Pertahankan Budaya Bertani Karet

×

DPRD Barsel Minta Tetap Pertahankan Budaya Bertani Karet

Sebarkan artikel ini
IMG 20200906 WA0014

Buntok, KP – Ketua Komisi III DPRD Barsel H. Zainal Khairuddin meminta agar warga masyarakat tidak terlena dengan modernisasi, sehingga melupakan budaya bertani karet yang sudah turun temurun dilakukan dan menjadi penopang hidup warga daerah.

Baca Koran

Menyadap karet/ getah itu adalah usaha pokok dari warga masyarakat lokal dilakukan turun temurun.

Tidak dipungkiri, sudah banyak generasi Barsel yang telah sukses diberbagai bidang adalah anak dari petani karet,” kata Zainal Khairuddin, Sabtu (5/9/ 2020) di Buntok.

Peningkatan jumlah penduduk setiap tahun, telah berdampak pada munculnya sejumlah peluang usaha di daerah seperti bidang jasa dan produksi, kata Zainal.

Begitu juga rekrutmen warga sebagai pekerja pada investasi batubara dan perkebunan, secara nyata turut berpengaruh besar pada pola kehidupan masyarakat, imbuhnya.

Seperti yang kita ketahui bahwa warga masyarakat Barsel juga lebih tertarik menjadi seorang pegawai atau pebisnis, katanya.

Karena dengan menjadi seorang pegawai, dianggap lebih menjanjikan kemudahan hidup di hari tua.

Padahal, kata Zainal yang wakil rakyat dapil III Barsel itu, sebenarnya semua pekerjaan itu memiliki nilai yang sama, tergantung keseriusan dan fokus melakukannya, baik itu usaha sendiri terhadap bidang pekerjaan yang digelutinya itu.

“Sebab tidak ada jaminan pasti dalam bidang usaha, yang menjamin tapi yang penting adalah keseriusan dan konsistensi terhadap bidang yang digeluti.

Karet juga memiliki peluang menjanjikan, tergantung keseriusan dari petani itu sendiri,” ungkapnya.

Zainal Khairuddin mengatakan, menyadap karet termasuk salah satu usaha yang cukup menjanjikan, terutama apabila kebun yang disadap milik pribadi.

Karena jadwal penyadapan yang ditentukan oleh pekerja itu sendiri, sehingga tidak ada kesan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan karena terpaksa.

“Jangan malu menjadi petani karet, meskipun kerap terjadi pasang surut harga jual, tetapi usaha ini terbukti telah menjadi sandaran pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat lokal sejak dulu.(yld/ KPO-1)

Baca Juga :  H Aditya Mufti Ariffin Mundur dari Jabatan Wali Kota Banjarbaru
Iklan
Iklan