Banjarmasin, KP – Banjarmasin punya salah satunya destinasi wisata alam. Namanya Sungai Biuku. Letaknya di Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara.
Tempat ini digadang-gadang bakal menjadi salah satu destinasi wisata alam unggulan di Banjarmasin. Suasananya yang mendukung, serta dekat dengan sungai jadi modal utama untuk mewujudkannya.
Nah, dalam waktu dekat, tempat wisata ini bakal kembali disolek. “Ada 20 ikonik yang bakal dibangun di sini,” ujar Ketua Satuan Komunitas Tiga Penjuru, Hendri Gunadi, Rabu (07/10/2020).
Hendri adalah salah satu narasumber. Dia bersama rekannya mendapat tugas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin untuk memberikan pelatihan terkait pengembangan pariwisata.
Ada 30 orang yang diikutsertakan dalam pelatihan yang dilaksanakan selama sepekan ini. 15 orang warga setempat Sungai Biuku, sisinya diambil dari beberapa Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).
Hendri menjelaskan, orang-orang inilah yang nantinya terlibat langsung dalam pembangunan 20 ikonik di Sungai Biuku tadi. “Ikonik yang dibangun ini kumpulan dari empat spot wisata di daerah lain,” ujarnya.
Rencana pembangunan ikonik ini disusun sudah jauh-jauh. Beberapa referensi bakal diambil. Dari ikonik Bamboo Rafting di Loksado (HSS) hingga instalasi kayu yang kreatif wisata Batu, Malang bakal dihadirkan di Sungai Biuku.
“Disini akan dibuat jembatan gantung. Lalu ikonik Biuku dari kayu, menara pandang, lanting seperti di Loksado. Juga ada ikonik seperti di Matang Kaladan, flying fox di Tambang Ulang. Dan di Batu Malang ikonik berupa kayu dan tongkat,” jelasnya.
Belum cukup, di situ juga bakal dibangun menara pandang, dan yang paling besar adalah robotik yang dibuat hanya dari kayu dan tali temali. “Kalau di luar kan pakai paku. Kami nggak, cuma tali dan tongkat, jadi tak ada unsur besi,” katanya.
Disamping dilatih membuat ikonik dari kayu para peserta juga diajarkan cara perawatan dan perbaikannya. “Makanya dilatih supaya bisa dilepas, bisa merawat dan perbaikan,” katanya.
Terpisah, Kepala Disbudpar Banjarmasin, Ikhsan Alhak mengungkapkan, pelatihan yang digelar dari 7-14 Oktober itu sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung dunia kepariwisataan di Banjarmasin.
Pasalnya, ujar Ikhsan pengembangan pariwisata tak hanya melulu berbicara infrastruktur. Tapi juga perlu didukung dari segi SDM.
“Strategi kita bagaimana mengoptimalkan peran serta masyarakat. Disamping kita melakukan intervensi juga untuk kegiatan yang tak bisa dilakukan masyarakat seperti infrastruktur , jalan, penerangan, jembatan bekerjasama dengan dinas lain,” katanya.
Di samping itu, para peserta ini tak hanya dilatih dalam hal pengembangan wisata tapi juga bisa memberikan pertolongan jika sewaktu-waktu terjadi insiden yang menimpa para pelancong.
“Target kami mereka ini memiliki keterampilan dan kemampuan dalam survival. Penyelamatan orang di tempat wisata, juga terampil dalam mengolah tali temali. Untuk melengkapi fasilitas pariwisata,” bebernya.
Selain itu, para peserta pelatihan ini tak hanya ditempatkan di Sungai Biuku saja. Tapi juga di destinasi wisata lainnya. “Bisa saja ditempatkan di Pulau Bromo, atau di Kampung Biru. Dan ini murni dari unsur masyarakat,” tukasnya.(syah/KPO-1)