Banjarbaru,KP- Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin di damping Wakil Walikota Wartono, mengikuti Pengarahan Presiden Republik Indonesia IR Joko Widodo untuk semua Kepada Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021 melalui Video Conference.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Tamu Utama Walikota Banjarbaru, turut berhadir Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah, Para Asissten di lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru, FORKOPIMDA Kota Banjarbaru.
Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo menyampaikan 2 hal penting yang pertama mengenai Covid-19 dan sektor ekonomi. Khusus mengenai covid saat ini diketahui jika perkembangan covid di India pada bulan Oktober – November – Januari berhasil melandaikan curve nya, berdasarkan informasi dari Menteri Kesehatan India kunci nya adalah micro lockdown sehingga intruksi disini menjadi PTKN sekala micro saat itu India berhasil menurunkan sampai ke 10.000 kasus perhari.
“Tetapi kita tau hari- hari ini terjadi sebuah lonjakan menjadi 350.000 kasus perhari. Hal ini yang harus menjadi kehati-hatian bagi kita semuanya, hati -hati dengan perkembangan yang ada di india dan juga yang tidak ada di india, ada diturky, Brazil Dan beberapa di, dunia eropa, sekecil apapun jangan kehilangan kewaspadaan ikuti angka angka nya ikuti curvenya, begitu sedikit segerakan untuk tekan kembali agar terus menurun,” ujar Presiden RI Joko Widodo.
Karena itu, Presiden mengimbau Kepala Daerah se Indonesia agar waspada dengan namanya libur panjang dan apalagi sebentar lagi akan menghadapi Idul Fitri, ingat tahun lalu ada tempat libur panjang Yang kenaikannya sangat melompat, Idul Fitri tahun lalu naik sampai 93 persen, libur agustus tahun lalu naik sampai 119persen, libur Oktober naik 95persen libur tahun baru kemaren naik 78persen oleh sebab wajib untuk selalu waspada dan tidak boleh lengah.
“Serta yang paling penting kepala Daerah di seluruh Indonesia untuk menghimbau seluruh masyarakat dari tingkat paling bawah yaitu kelurahan bahkan RT/RW sekalipun untuk terus disiplin terhadap protokol Kesehatan,”tambahnya.
Berkaitan ekonomi dan melihat kondisi sekarang, dapat menekan lajunya penyebaran kasus Covid-19, Bulan Maret dan April sudah terlihat jika ekonomi hampir menuju pada kondisi normal, sehingga target secara Nasional di tahun 2021 ini target pertumbuhan ekonomi 4,5% sampai dengan 5,5 %. Hal tersebut bisa dicapai dan itu dimulai tergantung sekali pada pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua Tahun 2021.
Artinya apa, April, Mei dan Juni ini sangat-sangat menentukan, kalau kita bisa menekan Covid-19-nya tanpa membuat goncangan di ekonomi. Maka inilah sebuah keberhasilan dan target kita kurang lebih 7% harus tercapai, kalau itu bisa tercapai, maka untuk kuartal yang berikutnya lebih memudahkan.
Lebih jauh, Presiden juga mengajak kepada seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia agar menyegerakan belanja Pemerintah Daerah (APBD) Karena angka-angka yang terlihat, yang tinggi itu baru belanja pegawai, tetapi juga baru di angka 63%.“ belanja modal per Maret baru 5,3%, padahal yang namanya perputaran uang disebuah daerah itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi.
“Saya sudah sampaikan ke Mendagri untuk mengingatkan semua daerah, agar mensegerakan belanja APBD, baik itu belanja aparatur dan belanja modal.” pesan Presiden RI Jokowidodo. (dev/K-3)