Banjarmasin, KP – Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) cabang Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) menyalurkan bantuan berupa mie instan dan beras untuk warga korban banjir di Kalimantan Tengah.
Bantuan tersebut disalurkan melalui posko yang dibuka oleh pengurus gereja Katedral, Banjarmasin pada Selasa (14/09) pagi.
Terlihat tumpukan beras sebanyak 3 ton yang dikemas dalam ratusan karung ukuran 10 liter dan 400 dus mie instan yang merupakan bantuan sosial dari GAPKINDO tersebut tersusun rapi di teras gereja.
Ketua GAPKINDO cabang Kalselteng, Andreas Winata menjelaskan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap warga Kalimantan Tengah yang saat ini diketahui masih terendam banjir.
“Ini bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Terlebih wilayah kerja Gapkindo juga Kalselteng. Dan Kebetulan Gereja Katedral membuka posko penyaluran bantuan, maka kita salurkan lewat sini,” ucapnya usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada pengurus Gereja Katedral, Banjarmasin, Selasa (14/09) pagi.
Ia menerangkan, sumber dana bantuan ini dikumpulkan dari hasil iuran seluruh anggota Gapkindo Cabang Kalselteng. Disamping itu juga ada dana-dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“Bantuan yang kami serahkan ini semua dananya murni berasal dari anggota. Kami pun bisa saja kembali menyalurkan bantuan ke posko lain. Tidak pandang Ras, Suku dan Agama,” tegasnya.
Sementara itu, Pastor Paroki Gereja Katedral Banjarmasin, Romo Ignasius Tari, MSF yang secara simbolis menerima bantuan, berjanji akan segera menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak musibah banjir di Kalteng.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Gapkindo Cabang Kalselteng, yang dinilai memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu korban musibah banjir di Kalteng.
“Besok (15/09) paling lambat rencananya akan diantar oleh gerakan orang muda katolik, yang berinisiasi membuka posko bantuan ini,” imbuhnya.
Ia menegaskan, bahwa bantuan tersebut akan disalurkannya tidak hanya pada warga gereja, namun juga untuk seluruh warga terdampak banjir di wilayah Kalimantan Tengah.
Karena menurutnya ini adalah masalah bersama, sehingga pihaknya berjanji akan menyalurkan amanah tersebut kepada warga. Pasalnya kondisi tersebut adalah tanggungjawab sosial bersama.
“Semoga menjadi kebiasaan bagi orang muda katolik ini ketika melihat ada bencana untuk terus turut membantu. Bahkan tidak hanya bencana, karena hal ini bukan masalah per orang, tapi ini sudah masuk tanggung jawab sosial bersama sebagai warga negara,” pungkas Andreas. (Zak/KPO-1)