Barabai, KP – Bunda PAUD Kabupaten Hulu Sungai Tengah Ny. Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah menghadiri sosialisasi pemantauan pertumbuhan dan perkembangan (SDIDTK) Tingkat Kabupaten Hulu Sungai Tengah bertempat di Pendopo kediaman Bupati, Rabu (2/02/2022).
Bunda PAUD HST Ny Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi dalam sambutannya mengatakan pada saat ini juga kita sedang dalam penggerakan upaya percepatan penurunan stunting.
Di daerah ini beberapa desa yang angka prevalensi stuntingnya tinggi yaitu diatas angka nasional 21,1 persen.
Stunting dimaksudkan pada golongan usia 0 dengan 59 bulan dimana gambaran tumbuh balita yang sangat pendek dan disertai gangguan tumbuh kembang lainnya, Ini berakibat si balita rentan, Sakit, Kurang cerdas dan ketika kelak di usia produktif dia berisiko kalah bersaing dalam produktifitas kerjanya.
Sehingga Mempengaruhi nilai kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
Chery juga menambahkan Pada hari ini kita semua mengikuti kegiatan sosialisasi pemantauan tumbuh kembang anak yang di inisiasi oleh Dinas Kesehatan HST, Ini berarti pentingnya keterpaduan dan kepemahaman yang sama dari semua ini orang tua, Guru, Masyarakat dan pemerintah.
Dalam hal ini organisasi perangkat daerah seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan anak usia dini perlu makanan bergizi, perlu imunisasi, Perlu vitamin A, Tetapi juga perlu dipantau tumbuh kembangnya secara rutin, Ucapnya.
Posyandu kelas ibu balita dan PAUD holistik integratif dapat menjadi tempat stimulasi tumbuh kembang anak yang optimal sekaligus deteksi dini terhadap penyimpangan dan tindak lanjut, harapnya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungah Tengah H. Mursalin mengatakan pembangunan kesehatan sebagai upaya untuk membangun manusia dalam upaya kesehatan anak sedini mungkin sehingga pertumbuhan tersebut benar benar terpantau dan bisa kita awasi semua.
Dengan jumlah khusus balita di kabupaten Hulu Sungai Tengah encapai sangat besar sehingga dikesempatan ini kita banyak berbicara lakukan dan pertumbuhan kepada anak.
Deteksi dini dan Intervensi dini ditujukan untuk tenaga kesehatan di puskesmas dan guru PAUD dalam menjalankan tugas stimulasi dan diteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak jika ditemukan penyimpangan tumbuh kembang anak ringan maka petugas sektor lain yang terlatih dapat melakukan tindakan Intervensi dengan mengacu pada buku pedoman.
Lanjut, Tujuan pertumbuhan ini balita umur 0 – 5 Tahun dan anak prasekolah umur 5 – 6 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal diselangi dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi deteksi dini dan Intervensi, katanya.
Acara di akhiri dengan Tasyukuran pemotongan tumpeng dari Dinas Kesehatan untuk Bunda Paud HST menyambut kelahiran buah hati pertama beliau.
Turut Berhadir Kepala Dinas Pendidikan, Pengurus TP PKK Kab. HST, Bunda PAUD Kecamatan Se HST, Kepala Puskesmas Se HST, Ketua Himpaudi, Kepala dan Guru PAUD Perwakilan Kecamatan Se HST dan Panitia dari bidang Kesmas Dinas Kesehatan. (adv/ary/K-6)
