Banjarmasin, KP – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan di Kalsel menuntut dilaksanakan sidang rakyat, pada aksi unjuk rasa di Jalan Lambung Mangkurat, Kamis (14/4), di Banjarmasin.
Aksi ditujukan ke depan Gedung DPRD Kalsel, yang dijaga ratusan personel gabungan dari TNI dan Polri, serta Satpol PP.
Tuntutan tersebut merupakan pernyataan sikap atas sejumlah masalah yang terjadi akhir-akhir ini, seperti kenaikan dan kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga Pertamax, hingga isu jabatan presiden tiga periode.
Salah satu orator mengataan, pihaknya mendesak legislatif mengambil sikap atas masalah yang merugikan masyarakat.
“Sebagai daerah penghasil kelapa sawit terbesar, harga minyak goreng justru mahal. Para oligarki menari-menari, sementara rakyat menjerit!” tegasnya di hadapan para peserta aksi.
Selain itu, munculnya isu jabatan presiden tiga periode dan penundaan Pemilu 2024 yang disuarakan beberapa pihak, juga sudah mencederai demokrasi. Karena, berdasarkan undang-undang yang berlaku, masa jabatan presiden di Republik Indonesia maksimal hanya 2 periode berturut-turut atau 10 tahun.
Sementara itu, Anggota DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bahri yang menemui para peserta aksi dan berdialog, mengungkapkan bahwa tidak semua tuntutan dapat ditindaklanjuti DPRD Kalsel, karena terbatasnya kewenangan dan tupoksi.
Sedangkan keinginan massa untuk sidang rakyat, menurut Rosehan, harus ada ada rumusan terkait mekanisme sidang yang diinginkan.
“Siapa yang dihadirkan, di mana, dan membahas apa, itu harus dirumuskan. Sidang rakyat yang seperti apa yang ingin dilaksanakan,” jelas politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Rosehan menambahkan, aspirasi dari masyarakat terus diterima dan ditindaklanjuti sesuai kewenangan pihaknya.
“Aspirasi ini kita terima dan ditindaklanjuti sesuai kewenangannya,” ujar Rosehan didampingi Kabag Persidangan, Layanan Hukum dan Aspirasi DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Zaini.
Dari pantauan di lapangan, massa bergerak dari titik kumpul di lapangan parkir Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan menggelar long march menuju Jalan Lambung Mangkurat, sekitar pukul 11.00 WITA.
Aksi teatrikal sempat ditampilkan oleh peserta aksi, sebagai gambaran apa yang dirasakan masyarakat atas kenaikan harga berbagai komoditas yang terjadi hampir bersamaan.
Sidang rakyat yang menjadi salah satu keinginan mahasiswa akhirnya dikabulkan DPRD Kalsel, yang rencananya akan dilaksanakan pada 20 April mendatang. (lyn/KPO-1)