Banjarmasin, KP – Dari gagalnya beribadah umrah, selanjutnya 17 jamaah akan melaporkan sebuah biro perjalanan ke Polda Kalsel.
Ini Kejadian gagalnya ratusan calon jemaah umrah asal Kalsel yang menggunakan jasa biro perjalanan PT Naila Syafaah Wisata Mandiri (NSWM) berangkat ke Tanah Suci beberapa waktu lalu.
Dari keterangan, sebanyak 17 dari 175 jemaah gagal berangkat berencana melaporkan biro perjalanan tersebut ke Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel).
“Iya ada 17 jemaah tersebut yang akan melaporkan atas kejadian. kasihan mereka niat beribadah malah begini jadinya,” kata kuasa hukum para jemaah, Ernawati SH. MH, kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Disebut, untuk laporan terkait dugaan penipuan. Dimana 17 kliennya itu merupakan calon jemaah umrah asal Jelapat, Barito Kuala, Kalsel.
Mereka merupakan para calon jamaah umrah yang juga sudah membayar biaya perjalanan umrah ke PT NSWM masing-masing sebesar Rp 31,8 juta, namun gagal menginjakkan kaki di Tanah Suci.
Upaya komunikasi yang dilakukan melalui Manajer Operasional PT NSWM Cabang Banjarmasin kata dia tak membuahkan hasil.
Karena itu, jalur hukum dinilai menjadi cara tepat untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Dalam minggu ini juga kami akan sampaikan laporannya,” tambah Ernawati.
Sebelumnya, Ernawati yang juga menjadi kuasa hukum 6 calon jamaah umrah gagal berangkat lainnya yakni 2 jamaah asal Kabupaten Tanjung 3, asal Banjarmasin dan 1 asal Berau, Kaltim juga sudah membuat laporan polisi.
Mereka melaporkan dugaan penipuan PT NSWM ke Polresta Banjarmasin.”Untuk laporan yang di Polresta sudah ada penunjukan penyidik,” ujarnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, ratusan calon jemaah umrah asal Kalsel gagal berangkat itu dibenarkan oleh Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Muhammad Tambrin, Senin (3/10/2022).
Kejadian ini juga sudah diketahui oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, dimana PT NSWM juga rupanya memiliki catatan tak mulus terkait pelayanan para jemaah yang dilayaninya
Diketahui sebelumnya, jamaah yang telantar, semeat ditampung sebelumnya di Asrama Pondok Gede Jakarta selama sepekan dari 29 September 2022.
Itu dibantu Kantor Wilayah Kementerian Agama Kemenag Kalsel yang berkoordinasi dengan pusat. Pasalnya pihak penyelenggera menghilang setelah memberangkatkan dari bandara Banjarmasin. (K-2)