MELALUI – Dinas Pertanian, menjamin kesejahteraan petani melalui berbagai program bantuan pertanian. Bahkan mencoba berinovasi, agar pertanian lebih maksimal melalui inovasi padi apung.
Tahun 2022 ini, Dinas Pertanian HSS telah menyalurkan bantuan tanaman pangan, untuk lahan seluas 3975 hektare. Bantuan berupa prasarana pertanian, peralatan hingga pupuk dan lainnya.
Berbagai bantuan untuk pertanian hortikoltura, juga dibagikan ke berbagai kelompok tani (Poktan). Di antaranya bantuan pengembangan tanaman cabai seluas 5 hektare, dan pengembangan tomat seluas 5 hektare untuk Kecamatan Kandangan dan Angkinang.
Lalu, bantuan pengembangan kayu manis di Kecamatan Loksado berupa bibit sebanyak 1700 pohon. Pengembangan duku di Kecamatan Padang Batung sebanyak 500 bibit. Serta berbagai program dari APBD Provinsi Kalsel, hingga dari APBN.
Inovasi padi apung, bisa jadi solusi bagi wilayah rawa lebak yang selama ini hanya bisa tanam padi satu kali dalam se tahun.
Metodenya dengan memanfaatkan tumbuhan liar, mimosa air atau biasa disebut supan-supan laki. Tumbuhan tersebut tumbuh cepat menutupi lahan, bahkan termasuk gulma utama lahan rawa.
Mimosa air digulung sampai ketebalan 30 sentimeter, sebagai media apung di air. Lalu, ditutup tanaman kayapu sebagai lapisan ke dua dan diletakkan bambu agar tidak mudah bergeser.
Pada media tersebut bisa diletakkan tanaman, yang media tanahnya bisa dimasukkan dalam styrofoam.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HSS Muhammad Noor menjelaskan, percobaan pertama dengan 3 styrofoam berukuran 80×200 sentimeter, telah sukses dilakukan sampai bisa dipanen.
“Alhamdulillah sudah selesai di Desa Paharangan dengan varietas Siam Madu, dan Sertani, serta satu bloknya lagi ada di Desa Hamayung dengan varietas Impari”, jelasnya.
Menurutnya, masyarakat cukup antusias ingin menerapkan inovasi tersebut lebih maksimal lagi. Bahkan, sudah ada yang mencoba dengan tanaman jenis hortikoltura seperti cabai dan lainnya.
Sehingga, pada Desember 2022 ini, pihaknya membagikan total 1500 buah styrofoam kepada berbagaai Poktan wilayah rawa.
“Harapannya masyarakat di wilayah rawa tidak mengenal musim, kapanpun bisa menanam,” ucapnya.
Bupati HSS Achmad Fikry, saat peninjauan Rabu (15/6/2022) lalu, mengapresiasi inovasi padi apung, yang berhasil dicoba Dinas Pertanian tersebut. (**)