Guru penggerak diprioritaskan untuk menjadi kepala sekolah, mengingat banyaknya sekolah dasar di Banjarmasin yang hanya dijabat pelaksana tugas (Plt)
BANJARMASIN, KP – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan Guru Penggerak diprioritaskan untuk menempati posisi sebagai kepala sekolah.
Disebutkannya, saat ini ada 70 buah sekolah dasar di Kota Banjarmasin yang jabatan kepala sekolahnya dilakukan oleh pelaksana tugas (Plt).
Menurutnya, dari lulusan Angkatan 5 dan Angkatan 7 dari Balai Guru Penggerak Kalimantan Selatan, jabatan kosong kepala sekolah dapat seluruhnya terisi pada 2023 ini.
Salah satu persyaratan untuk menjadi kepala sekolah adalah memiliki sertifikat guru penggerak.
“Salah satu alasannya adalah guru penggerak ini dapat menjamin kualitas pendidikan itu semua sama, baik sekolah yang berada di pinggiran atau kawasan perkotaan,” tutur Nuryadi.
Sementara, Ketua Dewan Pendidikan Kota Banjarmasin, M Idrus mengatakan kekosongan jabatan kepala sekolah terutama di Sekolah Dasar untuk tidak berlangsung lama.
Menurutnya, pelaksana tugas tidak bisa maksimal menjalankan sekolah, walaupun tugasnya hanya sebatas administrasi.
“Prioritas guru penggerak menjadi kepala sekolah dikatakannya menjadi langkah yang baik, terutama dalam menjamin mutu pendidikan,” tambah Idrus.
Namun, menurutnya perlu ada langkah evaluasi agar ilmu yang didapatkan guru penggerak benar-benar dapat diterapkan di sekolah.
Wakil Walikota Banjarmasin, Ariffin Noor mengatakan keunggulan guru penggerak adalah inovasi dalam pembelajaran dan menarik siswa untuk belajar.
“Diharapkannya melalui inovasi yang dilakukan guru penggerak mampu mencapai cita-cita bersama mewujudkan generasi yang cerdas, berakhlak yang mulia serta memiliki pengetahuan yang luas,”. (mar/K-7)