BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan Darmansyah menilai kondisi perekonomian dan sektor jasa keuangan di Kalimantan Selatan posisi Juni 2023 secara umum masih resilien.
Pasalnya, ditopang dengan likuiditas yang memadai dan kinerja intermediasi yang meningkat.
“Perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tumbuh positif pada Triwulan II 2023 sebesar 4,96 persen year-on-year, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dan Nasional yaitu masing-masing tumbuh sebesar 5,56 persen dan 5,17 persen year-on-year,” ujar Kepala OJK Kalsel Darmansyah yang didampingi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Kalsel Ahimsa dalam paparan, Jumat (11/08/2023).
Menurutnya, struktur ekonomi di Kalimantan Selatan sebelum, saat, dan sesudah pandemi Covid-19 tidak mengalami perubahan signifikan, dengan porsi terbesar masih dari sektor Pertambangan (23,80 persen), diikuti dengan sektor Industri Pengolahan (13,05 persen) dan Pertanian (11,57 persen).
“Sektor Perbankan tumbuh dengan fungsi intermediasi, likuiditas dan risiko kredit terjaga dalam threshold yang memadai,” jelasnya.
Bahkan, sambungnya, Aset, DPK dan Kredit perbankan Kalimantan Selatan posisi Juni 2023 secara year-on-year tumbuh masing-masing sebesar 14,80 persen, 11,83 persen dan 3,52 persen dengan LDR 74,84 persen dan NPL nett maupun gross masing- masing 1,05 persen dan 2,61 persen.
Senada dengan hal tersebut, ungkapnya, kinerja perbankan syariah juga menunjukkan angka pertumbuhan positif yang tercermin dari peningkatan Aset, DPK dan Kredit masing-masing sebesar 9,71 persen, 5,92 persen dan 13,41 persen secara year on year.
“Intermediasi perbankan cukup baik dengan LDR 98,61 persen serta profil risiko perbankan yang relatif masih terjaga dengan rasio NPL nett 0,63 persen dan NPL gross 1,78 persen,” imbuhnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit Posisi Juni 2023 di Regional Kalimantan didominasi oleh kredit produktif yaitu sebesar 60,97 persen dari total kredit.
Pertumbuhan kredit utamanya didorong oleh kredit produktif yang tumbuh 12,83 persen dengan kredit UMKM yang tumbuh 11,96 persen secara year-on-year.
Adapun penyaluran kredit kepada UMKM di Provinsi Kalimantan Selatan masih didominasi oleh Perdagangan Besar dengan nominal Rp9,05 triliun atau meningkat sebesar 7,49 persen.(Nau/KPO-1)