PULANG PISAU, Kalimantanpost.com – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menyatakan apresiasi adanya Pusat Informasi Standar dan Iptek Gambut Camppeat Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus
(KHDTK) Tumbang Nusa.
“Penanganan gambut di Kalimantan Tengah dari tahun ke tahun sudah membaik. Artinya, penanganan gambut sudah bisa kita tangani dengan baik,” ujarnya saat menghadiri peresmian Pusat Informasi Standar dan IPTEK Gambut Camppeat KHDTK Tumbang Nusa, di CAMP KHDTK Tumbang Nusa, BPSI LHK Banjarbaru, Badan Standarisasi Instrumen LHK, Sabtu (20/4/2024).
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar usai meresmikan Pusat Informasi Standar dan IPTEK Gambut Camppeat KHDTKmenegaskan, seluruh persoalan gambut yang menjadi masalah di Kalteng sudah dapat diperbaiki, kecuali gambut di bagian utara.
“Dengan adanya Camppeat ini, saya minta kuatkan studi, kuatkan ilmu pengetahuan, kuatkan informasi dan diseminasi terkait gambut ke Internasional,” imbuhnya.
Direktur PT Tuah Turangga Agung Rapinis Mutiara menjelaskan, gambut memiliki peran dalam penyerapan karbon di atmosfer, menjaga keanekaragaman hayati, menjaga hidrologi dan sumber ekonomi masyarakat.
Ia menandaskan, luasan tanah gambut Indonesia menduduki peringkat keempat dunia memiliki luas sekitar 17-27 juta hektar, yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Papua, dan sebagian Sulawesi.
“Lahan gambut Indonesia mampu menyerap dan menyimpan karbon sekitar 46,3 ton atau 8-14 persen dari total karbon dunia,” tandasnya.
Agenda tersebut dihadiri unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten Pulang Pisau, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antara Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian LHK Fahrizal Fitri, Asisten Ekbang Setda Kalteng Sri Widanarni, Sekjen LHK Bambang Hendroyono, Kepala Badan Standarisasi Instrumen LHK Ari Sudijanto, dan Kepala BPSI LHK Banjarbaru Sujarwo Sujatmoko. (drt/KPO-3)