BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Anggota DPRD Kalimantan Selatan, Dr H Karlie Hanafi Kalianda, SH.MH mengatakan bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah dan berbudaya karena mengamalkan ajaran yang terkandung di dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.
“Karenanya sangat wajar bila bangsa kita merindukan diajarkan kembali tentang nilai-nilai luhur, pandangan hidup, filosofis bangsa dan yang lainnya dari Pancasila,” ujar Karlie Hanafi saat menggelar Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila di Kantor Satpol PP Kabupaten Barito Kuala di Marabahan, Kamis (30/05/2024).
Dikatakannya, menjawab kerinduan masyarakat tersebut, maka upaya-upaya pengenalan kembali dan pembinaan nilai-nilai Pancasila sebagai pilar negara Indonesia harus dilaksanakan dengan melibatkan pihak pemerintah, swasta dan akademisi, dan pihak terkait lainnya tambah politisi senior Partai Golkar ini saat di hadapan jajaran pimpinan, segenap karyawan baik ASN maupun tenaga honorer, magang dan perwakilan Dharma Wanita instansi ini.
Memudarnya penerapan dan pemahaman Pancasila bandgsa Indonesia masa kini antara lain terlihat dari berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya yang semakin kerap bermunculan di daerah seluruh Indonesia, kurangnya rasa persatuaan dan kesatuan, mementingkan diri sendiri atau kelompok dan lain-lain, beber politisi Partai Golkar Kalsel ini.
“Sedangkan upaya-upaya pengenalan dan pembinaan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, wujudnya adalah dengan menggelar kegiatan sosialisasi seperti yang kita laksanakan hari ini,” ujar politisi senior Partai Golkar ini.
Karlie juga menyinggung tentang gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme yang bisa terjadi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: mentalitas yang tidak stabil sehingga ingin mencari hal baru, ketimpangan ekonomi yang kian hari kian melebar, persoalan budaya yang dianggap harus dirombak secara radikal , serta wawasan keilmuan keagamaan yang kurang.
“Hanya dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman atau pandangan hidup bisa menangkal , gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme,” jelas Karlie.
“Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila-sila dari Pancasila harus dipahami dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia, sehingga memiliki dasar yang kuat dan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melawan paham radikalisme maupun terorisme,” tambahnya.
Pada kesempatan itu bertindak selaku narasumber Staf Ahli DPRD Kalsel, H.Puar Junaidi, S.Sos, SH,MH yang dalam paparannya antara lain mengatakan langkah-langkah yang disarankan adalah membiasakan dan menyerukan pandangan yang menghargai, menghormati, terbuka, dan moderat, memperkuat wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, serta menumbuhkan kembali sikap gotong royong yang merupakan budaya asli bangsa Indonesia.
Menurut Puar, radikalisme maupun terorisme bertentangan dengan Pancasila karena paham ini tidak sejalan dengan prinsip ketuhanan yang maha esa, prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab, prinsip persatuan, prinsip musyawarah, dan keadilan, radikalisme juga termasuk pada keadaan yang sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi dan perikemanusiaan.
“Gerakan radikalisme maupun terorisme juga bertentangan dengan sila Persatuan Indonesia, karena adanya pemaksaan kehendak melalui cara cara kekerasan, dan keinginan untuk mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar lainnya, akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” tambah Puar.
“Pancasila sebagai benteng agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme. Masyarakat harus memahami dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila dalam kehdupan berbangsa dan bernegara serta tidak mudah terpengaruh berita-berita hoax yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan,” pungkas Puar Junaidi. (lia/KPO-1)