Untuk langkah kedepannya motif yang dihasilkan tidak terlalu ramai, terlalu besar hingga terlalu rumit
BANJARMASIN, KP – Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina meminta pengrajin Sasirangan di Kota Banjarmasin untuk mengaplikasikan motif Sasirangan pada pakaian atau busana.
Hal ini diungkapkannya pada Pembukaan Lomba Desain Motif Sasirangan di Rumah Anno 1925 Jalan Piere Tendean, Senin (24/06/2024).
Menurutnya banyak motif Sasirangan yang bagus tapi tidak bisa diaplikasikan pada busana atau pakaian sehingga akhirnya dijadikan gorden atau penutup jendela.
Untuk langkah kedepannya motif yang dihasilkan tidak terlalu ramai, terlalu besar hingga terlalu rumit.
Sementara, untuk perkembangan Kain Sasirangan, dirinya mendorong untuk menggunakan pewarna alam.
Pewarna alam ini cenderung lebih soft dibandingkan dengan pewarna tekstil, yang warnanya lebih cerah.
“Menaikkan warna untuk lebih cerah dikit itu perlu keahlian tersendiri, untuk pewarna sintetik motifnya sangat kaya dan sesuai dengan tema Pesona 1000 sungai” kata Ibnu Sina.
Tambahnya, pengrajin menuangkannya dalam bentuk sungai, perahu atau jukung, landscape kota, menara pandang, masjid yang semuanya terkait dengan kehidupan sungai, sehingga dapat mewakili kota 1000 sungai.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan total ada 47 orang pengrajin yang mengikuti lomba desain motif Sasirangan, yang terbagi 32 pengrajin dengan pewarna tekstil dan 15 pengrajin dengan pewarna alam.
Perlombaan ini akan memilih 6 pengrajin terbaik pada masing-masing kategori pada grand final tanggal 28 Juni mendatang.
Untuk kategori penilaian berupa kesesuaian dengan tema, kerapihan, teknik atau skill, tingkat kesulitan dan kemudahan motif untuk diaplijasikan dalam pakaian.”Total hadiah 33 juta rupiah untuk 12 orang pemenang” kata Ichrom Muftezar.
Disebutnya sebagai bentuk apresiasi motif sasirangan pemenang akan digunakan sebagai seragam konggres JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia) dan Hari Jadi Kota Banjarmasin.
Salah seorang peserta Lomba Desain Motif Sasirangan, Elly Rahmah mengatakan sengaja mengambil motif bunga untuk mengambarkan keindahan kota 1000 sungai.
“Kita sengaja mengambil motif bunga untuk mengambarkan keindahan termasuk pesona 1000 sungai” kata Elly Rahmah.
Sementara, Peserta lainnya, Marzuki mengatakan tantangan terbesar dalam lomba ini adalah menciptakan motif yang ikonik, yang berbeda yang lain serta motif yang khas yang bisa diaplikasikan sebagai busana atau fashion.
“Menurut saya Lomba ini menjadi ajang unjuk kreatifitas sekaligus mempromosikan hasil desain yang kita ciptakan” sebut Marzuki. (mar/K-3)