Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Paman Birin Dorong Upaya Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan

×

Paman Birin Dorong Upaya Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
a13c
adv PENYELENGGARAAN Green Seminar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel, pada Selasa (10/9) dan Pamab Birin melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dian Nur, menyampaikan apresias.

PAMAN BIRIN melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dian Nur, menyampaikan apresiasi atas penyelanggaraan Green Seminar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel, pada Selasa (10/9) di sebuah hotel di Banjarmasin.

Paman Birin, sapaan H Sahbirin Noor, Gubernur Kalsel dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini menurutnya, sebagai bentuk kepedulian dan komitmen terhadap isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Baca Koran

Green seminar yang merupakan kelanjutan dari rangkaian seminar internasional sejak 2022, menunjukkan konsistensi dan keseriusan dalam menghadapi tantangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Ia juga berharap, seminar ini mampu mendorong hadirnya inisiatif-inisiatif hijau guna mendukung keberlanjutan pembangunan di Kalimantan.

Kalsel sebagai bagian tidak terpisahkan dari pulau Kalimantan, memiliki peran

yang sangat strategis dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Gubernur juga menyampaikan, Kalsel dikaruniai kekayaan alam yang luar biasa, mulai dari hutan tropis, keanekaragaman hayati yang tinggi, hingga sumber daya mineral yang melimpah.

Namun, bersamaan dengan berbagai kekayaan ini juga datang

tanggung jawab yang besar untuk

mengelolanya secara bijaksana

dan berkelanjutan.

Tantangan yang dihadapi tidaklah kecil menurut Gubernur dua periode ini.

Perubahan iklim dan berbagai isu lingkungan lainnya menuntut perhatian dan tindakan bersama.

Disinilah pentingnya green behavior atau

perilaku ramah lingkungan yang menjadi fokus dari green seminar ini.

Disadari, hingga saat ini, perekonomian

Kalsel masih ditopang sumber daya alam, khususnya batu bara.

Kondisi ini

menyebabkan pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada perkembangan harga komoditas global.

Memang di satu sisi, hal ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi

pembangunan daerah, namun di sisi lain, harus mengakui bahwa ketergantungan.

Membuat ekonomi Kalsel rentan terhadap fluktuasi pasar global.

Pemerintahan Provinsi Kalsel saat ini berfokus pada transformasi ekonomi berbasis kerangka kerja “New Kalimantan” atau Kalimantan Baru.

Baca Juga :  Masuk Nominasi Kompolnas Award 2025, Ini Penilaiannya untuk Polda Kalsel

Strategi ini melibatkan pemetaan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi

baru yang bersifat non-ekstraktif. Tujuannya bukan hanya diversifikasi ekonomi, juga untuk menciptakan peradaban yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Paman Birin mengajak seluruh lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, untuk berperan aktif

dalam menyediakan dan mempromosikan instrumen pembiayaan hijau ini.

Pemprov Kalsel berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung berkembangnya pembiayaan hijau melalui kerja sama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan stakeholders lainnya untuk mengembangkan segala kebijakan yang mendukung ekosistem tersebut.

Terakhir disampaikan, komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan membutuhkan

sinergi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Tidak ada satu pihak pun yang dapat mengatasi tantangan ini sendirian, melainkan perlu kolaborasi yang erat dan berkelanjutan dari seluruh elemen masyarakat.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel, Fadjar Majardi menyebut, The New Kalimantan strategi adalah pendekatan ekonomi hijau rendah karbon yang mengurangi penggunaan energi sumberdaya alam.

“Kita perlu mewadahi masukan pemangku kepentingan, pakar, masyarakat dalam merancang skenario terbaik ekonomi hijau,” ujarnya.

Ekonomi hijau ujarnya, akan membuka lapangan kerja baru yang menjadii salah satu pilar pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor potensial dikembangkan sebagai prime mover potensi investasi yang didukung tersedianya pembiayaan Bank Indonesia bekerjasama dengan stakeholder dan sistem keuangan.

Dari sisi kebijakan, menciptakan pembiayaan berwawasan lingkungan serta mengembangkan pasar uang hijau, kemudian kelembagaan aspek tata kelola, manajemen risiko.

Mengawal transformasi hijau, Bank Indonesia membentuk satuan kerja baru yaitu Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan hijau. (adv/K-2)

Iklan
Iklan