Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Belajar dari Bogor, Berikut Konsep Jitu Banjarmasin Keluar dari Darurat Sampah

×

Belajar dari Bogor, Berikut Konsep Jitu Banjarmasin Keluar dari Darurat Sampah

Sebarkan artikel ini
IMG 20250223 WA0011
Kegiatan daur ulang sampah di Kelurahan Teluk Tiram, Kecamatan Banjarmasin Barat oleh Bank Sampah Bahagia Banjarmasin. (KP/Zahidi)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pemilahan sampah rumah tangga dilakukan di tiap tempat yang disediakan masing-masing kelurahan melalui pengawasan para Lurah, RT dan RW, kemudian petugas gerobak sampah mengangkut hasil pemilahan ke TPS untuk selanjutnya dilakukan pemilahan lanjutan sampah dengan tiga bagian.

Bagian pertama sampah plastik dan jenis yang dapat didaur ulang untuk dimonetesasi bersama pengepul. Bagian kedua yang merupakan sisa makanan atau sampah basah dipilah dan diserahkan kepada komunitas komposter dan maggot. Bagian lainnya yang menjadi residu dalam jangka pendek dikirim ke TPA Banjarbakula.

Baca Koran

Camat Banjarmasin Barat, Ibnu Sabil mengatakan, konsep ini baginya merupakan cara efektif untuk jangka pendek pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin. Bukan tanpa alasan, menurutnya berdasar kajian bersama saat bimtek, Kota Bogor juga pernah senasib dengan Banjarmasin soal darurat sampah. Namun ujarnya, mereka berevolusi dan menjadi salah satu kota terbersih di Indonesia.

“Kita akui materi yang mereka (DLH Kota Bogor) sampaikan sangat efektif jika Banjarmasin bisa mencontoh pengelolaan sampah dari hulu ini. Sebab hal ini pula yang akan mendorong pengurangan volume sampah dari sumbernya, karena sudah beberapa kali proses, dimulai dari paman gerobak (petugas angkut sampah kawasan),” ujar Ibnu Sabil.

Tidak habis di situ, Ia pun juga membeberkan terdapat jangka menengah soal pengelolaan sampah ini. Disebutkannya, RT, RW dan Dasawisma di masing-masing titik mesti membuat komunitas pecinta lingkungan. Komunitas ini lah ujarnya yang melaksanakan sosialisasi secara sistematis, masif dan terstruktur terkait pentingnya melakukan pemilahan sampah dari sumbernya.

Sementara di sisi lain sambungnya, pada tingkat kelurahan mesti melaksanakan atau membikin program budidaya maggot dan komposter. Adapun di TPS katanya wajib adanya petugas spesialis pemilahan untuk seminimalnya dipilah menjadi tiga bagian seperti yang disebutkan diatas dengan penambahan adanya upaya pencacahan di TPS yang berstatus TPS3R.

Baca Juga :  Banjarmasin Salah Kaprah, Pengelolaan Sampah Mesti Dimulai dari Hulu

“Adapun pada TPA yang mengalami penyegelan ini wajib dilakukan pembenahan, perbaikan sistem di TPA yang darinya tempat penumpukan menjadi Pabrik Pengolah Sampah yang berstatus Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD),” bebernya.

Ibnu Sabil juga menyertakan pengelolaan jangka panjang yang diantaranya untuk tingkat warga. Pemerintah setempat bisa memberi award atau penghargaan bagi lingkungan yang bersih dan dinilai berhasil dalam pemilahan sampah. Selain itu juga dapat diberikan punishment berupa sanksi penegasan bagi para warga yang masih membuang sampah sembarangan dan tanpa memilah terlebih dahulu.

“Namun ini upaya terakhir penegasan ini, yang penting kita gerakkan masyarakat, kita beri edukasi pemahaman. Paling tidak ini dua sampah organik dan an organik. Urusan untuk memilah kembali di TPS ini, nanti ada petugas yang digaji untuk memilah dan hasil keuntungan dari pemilahan ini untuk petugas. Saya rasa banyak yang mau,” ujar Ibnu Sabil.

“Jadi ini bukan tantangan, melainkan peluang untuk masyarakat juga yang menjadi petugas pemilahan sampah. Dengan catatan mereka mengerti golongan sampah, sampai yang dikirim ke TPA ini benar-benar residu,” sambungnya.

Upaya lain juga dipaparkan Sabil pada DLH Kota Banjarmasin yang mesti berbenah dan serius dalam perbaikan-perbaikan fasilitas di TPS yang tersebar di seluruh Kota Banjarmasin sesuai dengan standar yang telah diatur dalam peraturan yang berlaku.

“Pada jenjang diatas Kepala Daerah juga bisa menggandeng corporate untuk pengelolaan sampah ini, sehingga hal ini tentu akan menambah potensi-potensi PAD bagi Kota Banjarmasin,” tutupnya.

Senada hal itu, Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya juga dalam waktu dekat akan melaksanakan sosialisasi secara masif dengan melibatkan seluruh jajaran Camat, Lurah hingga tingkat RW dan RT terkait kondisi darurat sampah saat ini dan edukasi pemilahan sampah dari sumbernya.

Baca Juga :  Dilantik Oleh Presiden RI, Yamin Ananda Sah Pimpin Kota Banjarmasin

“Saya yakin kalau ini dilakukan secara masif, hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita harapkan, yakni pengurangan volume sampah terciptanya lingkungan yang bersih,” singkatnya. (Sfr/KPO-1)

Iklan
Iklan