Oleh : Sukhrowardi *)
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Stadion 17 Mei Banjarmasin adalah simbol kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya warga Banjarmasin. Sebagai stadion yang sarat akan sejarah dan menjadi saksi perjalanan sepak bola di Banua, stadion ini diharapkan bisa menjadi rumah bagi para atlet dan suporter yang mendambakan fasilitas olahraga berstandar tinggi.
Namun, harapan itu masih terkatung-katung. Proses renovasi yang diharapkan membawa wajah baru bagi stadion ini justru berjalan lamban dan penuh ketidakpastian. Sejak direnovasi, berbagai kendala mulai dari teknis hingga administrasi terus menghambat penyelesaiannya. Padahal, masyarakat Kalsel sudah lama menantikan kembalinya stadion ini sebagai pusat kegiatan olahraga dan kebanggaan daerah.
Para suporter, terutama pecinta Barito Putera, harus bersabar menunggu stadion ini kembali layak digunakan. Banyak yang berharap pemerintah dan pihak terkait segera menemukan solusi agar Stadion 17 Mei bisa kembali menjadi kebanggaan yang sesungguhnya, bukan sekadar proyek yang mangkrak tanpa kepastian.
Kini, harapan masih menggantung di langit Banjarmasin.
Masyarakat menunggu langkah nyata agar stadion ini tidak hanya menjadi cerita masa lalu, tetapi juga menjadi kebanggaan yang hidup dan berdetak bersama semangat olahraga Banua.
Dulu harapan itu sempat di tambatkan kepada sosok Hasnuriyadi Sulaiman, yaitu putra Haji Sulaiman HB (H. Leman pemilik PS Barito Putera) yang sekaligus dikenal sebagai pecinta bola. Saat itu harapan kepada sosok Hasnuriyadi karena posisinya yang sempat menduduki sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Golkar selama dua periode, yaitu 2014-2019 dan 2019-2024.
Harapan tersebut dirasakan wajar karena sebagai seorang wakil rakyat dari Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman memiliki posisi strategis dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat di tingkat nasional. Dengan jaringan luas di antara para elit pejabat di Jakarta, ia memiliki peluang besar untuk mendorong penyelesaian berbagai proyek infrastruktur penting, salah satunya adalah renovasi dan penyelesaian Stadion 17 Mei Banjarmasin.
Harapan kepada Hasnuriyadi Sulaiman kiranya juga tidak berlebihan karena sosok Hasnuriyadi Sulaiman telah membuktikan kiprahnya di dunia olah raga khususnya sepakbola dibawah naungan klub sepakbola yang dibinanya yaitu Barito Putera.
Seperti diketahui, Barito Putra bukan sekadar klub sepak bola, melainkan simbol kegigihan dan dedikasi dalam dunia olahraga Indonesia. Di bawah kepemimpinan keluarga Hasnuriyadi Sulaiman, klub kebanggaan Kalimantan Selatan ini terus menunjukkan eksistensinya di kancah sepak bola nasional, meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan, terutama dalam hal fasilitas stadion.
Dalam perjalanan panjangnya, Barito Putera telah menjadi bukti semangat dan komitmen dapat mengalahkan segala rintangan. Meski dengan fasilitas stadion yang masih jauh dari kata ideal dibandingkan klub-klub besar lainnya, Barito Putera tetap berjuang dengan penuh determinasi di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.
Keluarga Hasnuriyadi Sulaiman, yang mewarisi nilai-nilai luhur dari almarhum H. Abdussamad Sulaiman HB, terbukti mampu terus menjaga dan membangun klub Barito Putera dengan penuh kecintaan dan tanggung jawab.
Setiap musim, tim ini hadir bukan hanya untuk bersaing, tetapi juga untuk menginspirasi. Barito Putera menunjukkan loyalitas, kebersamaan, dan semangat pantang menyerah (waja sampai kaputing) adalah kunci untuk tetap bertahan dan berprestasi. Dukungan tanpa henti dari masyarakat Banua menjadi bahan bakar utama dalam perjalanan panjang klub ini, membuktikan bahwa sepak bola adalah lebih dari sekadar permainan ia adalah kebanggaan dan identitas.
Sebagai pecinta bola, saya pribadi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Barito Putera dan keluarga Hasnuriyadi Sulaiman atas dedikasi mereka dalam menjaga warisan sepak bola Kalimantan Selatan. Sebagai salah satu kebanggaan klub sepakbola yang sudah dikenal luas seantero Nusantara.
Namun, meskipun demikian selama menjabat sebagai anggota DPR RI , nampaknya optimalisasi peran seorang Hasnur dalam memperjuangkan eksistensi stadion 17 Mei Banjarmasin masih belum optimal.
Perannya masih dipertanyakan, khususnya dalam memastikan proyek stadion ini dapat terus berlanjut pembangunannya bahkan harapannya bisa menjadi salah satu PSN (Proyek Stragis Nasional).
Selama beberapa waktu, Stadion 17 Mei, yang merupakan kebanggaan masyarakat Banua, mengalami stagnasi dalam pembangunannya, padahal fasilitas ini sangat dinantikan oleh para pecinta olahraga, terutama sepak bola.
Sebagai figur yang memiliki pengaruh asal banua, saat menjadi anggota DPR, publik Kalsel mengharapkan Hasnuryadi Sulaiman bisa aktif menggunakan koneksi dan jabatannya untuk mendorong percepatan penyelesaian stadion 17 Mei. Karena keterlibatan lebih dalam, baik melalui komunikasi politik dengan kementerian terkait maupun melalui pengawalan anggaran, sehingga seharusnya bisa menjadi langkah nyata yang dilakukan demi kepentingan masyarakat Kalsel.
Saat itu Hasnuryadi Sulaiman, dengan segala sumber daya yang dimilikinya, diharapkan mampu membuktikan amanah sebagai wakil rakyat benar-benar dijalankan demi kepentingan masyarakat Banua.Namun harapan itu nampaknya belum bisa diwujudkan oleh sang wakil rakyat ini, entah apa yang menjadi kendalanya.
Kini harapan itu kembali mengemuka setelah terpilihnya Hasnuriyadi Sulaiman sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Selatan. Dengan pengalaman dan latar belakangnya yang cukup kuat, banyak pihak berharap bahwa ia diharapkan bisa membawa perubahan nyata, khususnya dalam mendorong penyelesaian pembangunan Stadion 17 Mei Banjarmasin yang telah lama terbengkalai.
Oleh karena itu, posisi Hasnuriyadi sebagai Wakil Gubernur diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat untuk mengubah keadaan ini.Dengan posisinya saat ini, Hasnuriyadi memiliki kewenangan lebih besar untuk memastikan Stadion 17 Mei dapat diselesaikan dengan baik.
Ia dapat berperan aktif dalam mendorong pemerintah provinsi agar mengalokasikan anggaran yang memadai serta memastikan proses pembangunan berjalan transparan dan sesuai target.
Apalagi pada saat deklarasi pencalonan pada Agustus 2024, H. Muhidin dan H. Hasnuryadi Sulaiman berkomitmen untuk memperbaiki Stadion 17 Mei Banjarmasin serta membangun stadion bertaraf internasional di Kalimantan Selatan.
Selain itu, Hasnuriyadi juga memiliki jaringan luas baik di tingkat pusat maupun daerah, yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat perolehan dana dari APBN atau sumber lainnya guna mendukung revitalisasi stadion ini.
Kiranya penting bagi seorang Hasnuriyadi Sulaiman untuk menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan permasalahan ini dengan langkah-langkah konkret. Salah satunya adalah dengan melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pemuda dan Olahraga, DPRD Kalsel, serta pihak swasta yang mungkin tertarik untuk berinvestasi dalam pengelolaan stadion.
Jika upaya tersebut dilakukan dengan serius, bukan tidak mungkin Stadion 17 Mei akan segera kembali menjadi pusat aktivitas olahraga yang membanggakan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Selain itu, penyelesaian stadion ini juga akan berdampak positif pada perkembangan ekonomi daerah. Dengan stadion yang berfungsi optimal, berbagai event olahraga tingkat regional maupun nasional dapat diselenggarakan di Banjarmasin, yang pada akhirnya akan meningkatkan kunjungan wisata dan perputaran ekonomi di sektor terkait.
Harap di ingat Kalimantan Selatan memiliki potensi besar dalam dunia olahraga, dengan banyak atlet berbakat yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Namun, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya fasilitas olahraga bertaraf internasional yang dapat mendukung perkembangan atlet serta menggelar event olahraga berskala besar. Oleh karena itu, pembangunan kembali Stadion 17 Mei menjadi kebutuhan yang mendesak.
Sebagai stadion kebanggaan masyarakat Banua, Stadion 17 Mei bukan hanya menjadi rumah bagi tim sepak bola lokal, tetapi juga menjadi pusat kegiatan olahraga yang dapat meningkatkan gairah kompetisi dan kebugaran masyarakat. Dengan fasilitas yang lebih modern dan sesuai standar internasional, stadion ini dapat menjadi venue berbagai event olahraga nasional, seperti Liga 1 Indonesia, Pekan Olahraga Nasional (PON), hingga turnamen tingkat Asia.
Selain itu, keberadaan stadion yang representatif akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Kalimantan Selatan. Event olahraga besar akan menarik wisatawan, meningkatkan sektor perhotelan, kuliner, dan transportasi, serta membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar. Hal ini membuktikan bahwa pembangunan stadion bukan hanya investasi dalam bidang olahraga, tetapi juga dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, Stadion 17 Mei juga berpotensi menjadi pusat pelatihan bagi atlet-atlet muda berbakat. Mereka akan memiliki fasilitas yang mendukung latihan intensif, sehingga mampu bersaing di kancah nasional dan internasional, mengharumkan nama Kalimantan Selatan di dunia olahraga.
Oleh karena itu, kepemimpinan Hasnuriyadi sebagai Wakil Gubernur Kalsel harus menjadi angin segar bagi penyelesaian Stadion 17 Mei. Masyarakat menantikan aksi nyata, bukan sekadar janji politik, agar stadion kebanggaan Banua ini segera kembali menjadi pusat kebangkitan olahraga di Kalimantan Selatan.
Jika ia mampu merealisasikan harapan ini, maka namanya akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pemimpin daerah yang benar-benar peduli dan mampu membawa perubahan bagi rakyatnya.Semoga.
*) Inisiator suporter Laskar Biru dan Kordinator suporter stadion inggris Stadion 17 Mei
Sukhrowardi bersama CEO Barito Putera sekaligus Wakil Gubernur Kalsel Hasnuriyadi Sulaiman . (Kalimantanpost.com/Repro pribadi)