Banjarbaru, KP – Walikota Nadjmi Adhani Melaunching Sekolah Bebas Sampah Plastik yang di inovasikan SMPN 2 Banjarbaru, Selasa (17/3). Hadir Kadis Pendidikan Muhammad Aswan dan Kadis Lingkungan Hidup Sirajoni.
Nadjmi Adhani mengatakan, sampah atau limbah plastik memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Konsumsi berlebih pada plastik pun mengakibatkan jumlah sampahnya kian besar.
”Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable),” katanya.
Dijelaskannya, plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) sempurna. Sampah kantong plastik tentunya dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
”Oleh karena itu, inovasi seperti yang dilakukan SMPN 2 Bajarbaru ini sangat baik, karena dengan gerakan tersebut bisa mengurangi konsumsi plastik bagi kehidupan sehari hari,” katanya.
Menurutnya, kegiatan peduli dan cinta lingkugan seperti ini memang harus dimulai dan diajarkan di pendidikan usia dini dan diharap semakin banyak Inovasi yang dicetuskan masyarakat Banjarbaru dan sekolah-sekolah lainnya.
Pada bagian lain Nadjmi menambahkan, ditengah-tengah keadaan dunia yang waspada virus Corona, termasuk Indonesia, diimbau untuk seluruh siswa agar tidak panik dan selalu menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
”Virus ini mungkin belum ada obatnya, jadi wajib untuk kita selalu menjaga kekebalan dan kesehatan diri. Pemko selalu mengimbau dan memberikan sosialisasi pada seluruh masyarakat agar terus menjaga lingkungannya,” tandasnya.
Pada kegiatan ini dilakukan penyerahan tumbler oleh Walikota kepada guru guru dan siswa SMPN 2 Banjarbaru. Serta penandatanganan Komitmen bersama ”Perangi Sampah Plastik” oleh Walikota, Kadisdik, Kadis LH, Kepsek serta seluruh dewan guru SMPN 2. (Wan/K-5)
