Harga Cabai Mulai Bergerak Naik

Naiknya harga cabe jenis varietas lainnya juga terjadi seperti cabai taji yang sebelumnya hanya Rp25 ribu naik menjadi Rp32 ribuan begitu pula terjadi pada cabai merah besar sudah Rp28 ribu per kilogram,” ucap Hasta.

BANJARMASIN, KP – Cuaca panas akhir-akhir ini mulai berdampak pada naiknya harga cabai-cabaian disemua jenis seperti cabai rawit tembus Rp80 per kilogram.

Kenaikkan harga yang cukup melonjak terjadi disejumlah pasar tradisional Pasar Sentra Antasari, Pasar Lama serta pasar tradisional Pasar Teluk Dalam Banjarmasin.

Salah satu pedagang sayur mayur di Pasar Teluk Dalam, Siti Hadijah Senin mengakui, dengan naiknya harga cabai, terutama cabe rawit ini permintaan pasar semakin menurun, bahkan, banyak para pembeli rumah tangga tidak lagi berani membeli dalam jumlah yang banyak.

Dikatakan, kenaikan harga cabai rawit sudah 50 persen lebih dari sebelumnya hanya Rp60 ribu per kilogramnya, kini sudah tembus Rp80 ribu.

“Naiknya harga cabe jenis varietas lainnya juga terjadi seperti cabai taji yang sebelumnya hanya Rp25 ribu naik menjadi Rp32 ribuan begitu pula terjadi pada cabai merah besar sudah Rp28 ribu per kilogram,” ucap Hasta pedagang lainnya.

Menurutnya, pasokan cabai yang beredar di Pasar Teluk Dalam dan pasar lainnya di Banjarmasin, kebanyakan didatangkan dari banua lima, Sulawesi, sebagian saja dipasok Pulau Jawa.

Berita Lainnya
1 dari 2,797

“ Sudah semingguan lebih ini, harga cabai mengalami kenaikan harga dan kenaikannya sangat tinggi dampak musim kemarau sehingga hasil panen kurang bagus jika dibanding sebulan yang lalu,” ucapnya.

Masih menurut Hasta, kenaikan harga cabai ini akibat minimnya pasokan yang masuk kepasar-pasar tradisional Banjarmasin, karena daerah sentra penghasil di Sulawesi, Jawa dan banua enam terus berkurang akibat panas yang tinggi.

Hasta mengakui, saat ini ada beberapa jenis cabai yang ada di pasaran, seperti cabe taji dengan kepedasan lebih tinggi dibanding cabe rawit namun belum begitu familiar di lidah warga banua.

Bahkan jelasnya, kenaikan harga cabe ini juga membuat juga penjualan semakin menurun karena sepi pembeli apalagi UMKM penjual makanan siap saji banyak yang tutup.

Seorang pemilik warung makan di Jalan Teluk Tiram H Farjo kepada wartawan mengatakan, ia  terpaksa mengurangi porsi pembeliannya jika sebelumnya, setiap hari membutuhkan cabai berkisar 3 kilogram sampai 4 kilo kini dikurangi menjadi 1 kilogram saja lagi.

Mau tak mau harus berhemat sambel kalau uang dibelanjakan untuk membeli cabai rawit, maka bahan bumbu lainnya akan dikurangi tentu dengan harga yang melonjak naik semakin terbebani.

“ Saya berharap agar instansi atau dinas Perkebunan, dinas Perdagangan terkait bisa mencarikan solusi di tengah melonjaknya harga cabai-cabaian yang terus naik belakangan ini,” ungkapnya.

“Apakah nanti ada digelar operasi pasar atau sejenisnya, sehingga harga cabai rawit khususnya bisa kembali normal seperti sedia kala,” tutup kakek 2 cucu ini berharap. (hif/K-1)

Berlangganan via E-MAIL
Berlangganan via E-MAIL
Berita Menarik Lainnya

Situs ini menggunakan Cookie untuk meningkatkan Kecepatan Akses Anda. Silahkan Anda Setujui atau Abaikan saja.. Terima Selengkapnya