Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

PDAM Bandarmasih Perlu Kucuran Modal

×

PDAM Bandarmasih Perlu Kucuran Modal

Sebarkan artikel ini
Nur Wahid

Sesuai UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, upaya peningkatan layanan air bersih merupakan urusan wajib yang harus ditanggulangi

BANJARMASIN, KP – Menyusul keterbatasan anggaran merupakan salah satu permasalahan utama yang kini dihadapi dalam pelaksanaan program peningkatan penyediaan air bersih secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Android

Humas PDAM Bandarmasih, Nur Wahid mengatakan menyikapi permasalahan itu, tentunya sangatlah dibutuhkan koordinasi serta integritas pemahaman mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah provinsi serta seluruh stackholder secara sungguh-sungguh dalam merealisasikan upaya peningkatan pelayanan air bersih.

Masalahnya, kata Wahid, karena sesuai UU No : 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, upaya peningkatan layanan air bersih merupakan urusan wajib yang harus ditanggulangi dan dituntaskan secara berkelanjutan.

Terkait pemenuhan hajat hidup dan merupakan kebutuhan utama manusia itu, PDAM Badarmasih Banjarmasin saat ini masih sangat membutuhkan penyediaan pendanaan cukup besar, kata Nur Wahid.

Hal itu dikemukakan dalam perbicangan dengan (KP) belum lama ini. Ia nengatakan hampir dalam kurun waktu empat tahun terakhir Pemko Banjarmasin selaku pemilik perusahaan tidak memberikan tambahan modal kepada PDAM Bandarmasih.

Menurutnya, seiring bertambahnya penduduk dan pemukiman, tentunya menuntut PDAM Bandarmasih terus berusaha mempertahankan dan meningkatkan pelayanan air bersih kepada pelanggan.

Guna memenuhi tuntutan itu lanjutnya, , PDAM Badarmasih sebenarnya sudah mentargetkan memproduksi air baku untuk diolah menjadi air bersih 2600 liter/detik.

Wahid mengatakan, saat ini kapasitas Instalasi Pengelohan Air (IPA) baru 2300 liter/detik dengan eksisting dimiliki, IPA 1 Jalan A Yani 500 liter/detik, IPA 2 Jalan Pramuka 1.750 liter/detik dan MTP Sungai Lulut 50 liter/detik.

Terkait program peningkat produksi air baku untuk diolah menjadi air bersih tersebut kata Wahid, PDAM Bandarmasih merencanakan akan melakukan pengembangan terhadap IPA 1 dan IPA 2 seperti fasilitas gedung kantor, peningkatan kapasitas produksi, perluasan kolam lumpur serta pembangunan sejumlah reservoir.

Selanjutnya memprogramkan peningkatan pengembangan intake ( Sungai Bilu, Sungai Lulut, Sungai Tabuk dan Pematang) melalui perbaikan bangunan sadap dan instalasi perpipaan intake, perpompaan, bangunan dan fasiitas pendukung, reservoir, reservoir air baku kapasitas 1,1 M3.

Kemudian rencana pengembangan booster (Gerilya, Mantuil, Pulau Bromo, Basirih, S Parman dan Banua Anyar) melalui peningkatan sistem perpompaan, reservoir, bangunan dan fasilitas pendukung lainnya.

Terakhir rencana pengembangan jaringan perpipaan primer, sukunder dan tersier serta pengembangan Distrik Meter Area (DMA), ujarnya, seraya menambahkan pengembangan IPA, perbaikan jaringan perpipaan dan kebutuhan air baku sampai tahun 2030 ditarget 3.300 liter/detik.

Menyinggung sumber pendanaan merealisasikan program tersebut ia mengakui, membutuhkan anggaran tidakkah sedikit. sehingga dibutuhkan bantuan dari pemerintah pusat melalui APBN, Pemprov Kalsel, APBD Kota Banjarmasin melalui penyertaan modal, selain modal dari PDAM Bandarmasih sendiri.

Lebih jauh Wahid menjelaskan, selain penyediaan anggaran tantangan cukup berat yang kini dihadapi PDAM adalah terkait ketersedian air baku sebagai dampak semakin memburuknya kualitas air sungai yang setiap tahun terus mengalami penurunan akibat mengalami penceramaran cukup tinggi.

Belum lagi lanjut, permasalahan ketersedian air baku pada saat musim kemarau, dimana air bersih yang diolah PDAM mengalami penurunan cukup drastis. Sehingga untuk mengatasi masalah ini PDAM sempat merencanakan membangun embung yang berlokasi di Pematang Panjang Kabupaten Banjar.

“Pembangunan embung sendiri hingga kini belum bisa diwujudkan, meski lahannya sudah tersedia, ” demikian kata Wahid. (nid/K-3)

Iklan
Iklan