Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

PMI Kalsel Terbaik di Indonesia Dalam Penanganan Covid-19

×

PMI Kalsel Terbaik di Indonesia Dalam Penanganan Covid-19

Sebarkan artikel ini
PENANGANAN COVID- Kepala Divisi Penanggunangan Bencana PMI Pusat, Ariffin Muhadi bersama Ketua Non Aktif PMI Kalsel, H Gusti Iskandar Sukma Alamasyah beserta pengurus PMI Kalsel lainnya saat membahas penangan covid-19 di Kalsel. (KP/Istimewa)

Ketua PMI Kalsel H Gusti Iskandar Sukma Alamasyah menyampaikan rasa syukurnya karena hasil monitoring pusat, sumbangsih PMI dalam penanganan Covid-19, kinerjannya dinilai baik

BANJARBARU – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Selatan merupakan yang terbaik di Indonesia dalam kegiatan penanganan penyebaran Covid-19 dan pelaporannya.

Android

Penilaian tersebut disampaikan PMI Pusat kepada PMI Provinsi Kalimantan Selatan karena melihat begitu kerasnya kinerja PMI Kalsel dalam ikut menangani permasalahan penyebaran Covid-19 di daerahnya.

Kepala Divisi Penanggunangan Bencana PMI Pusat, Ariffin Muhadi, melakukan monitoring dan evaluasi khususnya memantau penanganan Covid-19 di Kalsel, di daerah Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, dan Tanah Laut karean daerah ini menjadi target masuk zona merah.

“Kita akan tetap fokus sampai Covid-19 ini tutas, dengan melibatkan semua relawan PMI dan juga termasuk mendorong masyarakat melakukan disinfektan sendiri,selain itu kita lakukan promosi kesehatan dan prilakukan hidup sehat serta menjalankan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ujar Ariffin di Banjarbaru, Rabu (7/10).

Meski SDM dipercayakan kepada PMI Kabupaten/Kota, namun secara keseluruhan, i PMI Kalsel nilai prestasinya baijk. ”Karena dari laporan dan kinerjanya kami pantau dan setiap rapat rutin datanya juga lengkap,” tegasnya.

Meski demikian yang disayangkan, adalah angka Covid-19 di daerah di Kalsel secara fluktuasi masih tetap tinggi, yaitu masih berada di ranking 5 atau 6. Padahal dari jumlah penduduk jauh dibawah Pulau Jawa. Karenanya upaya penangan Covid-19 masih harus ditingkatkan.

Disinggung tentang kota Banjarmasin yang Sebagian besar wilayahnya sudah kembali menjadi zona hijau, menurut Ariffin hal itu menjadi pembelajaran bagi daerah lain. “Jadi sampai ketemu obat dan vaksinnya, disiplin masyarakat melakukan 3M harus ditingkatkan dan peran PMI mendorong bagaimana seluruh klaster-klaster daerah bisa disemprot dan masyarakat bisa menjaga protokol Kesehatan,’ ujarnya.

Seperti kota Banjarmasin, bisa menjadi model contoh kabupaten/kota di Kalsel. Sebagai data Kota Banjarmasin pernah masuk paling besar dalam penyebaran Covid-19, namun kini sudah menurun.

Ketua PMI Kalsel, H Gusti Iskandar Sukma Alamasyah, yang saat ini non aktif karena cuti, menyampaikan rasa syukurnya karena PMI pusat melakukan monitoring penanganan Covid-19, dan lebih bersyukur lagi karena kinerja dinilai tersebaik,” ujarnya.

Dengan kehadiran PMI pusat ini sebagai masukan dengan memperbaikai pelaporan rutin setiap hari,serta sistem administrasi keuangan karena PMI Kalsel ini yang ditunjuk PMI Pusat dengan BNPB Pusat hanya tiga provinsi yakni Kalsel, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

Dikatakan juga, PMI Kalsel secara kontinyu sudah melakukan pelaksanaan disinfektan, pembagian PHBS, penyuluhan,edukasi kepada masyarakat dan sudah seharusnya membiasakan masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan. (lia/K-3)

Iklan
Iklan