Tanjung, KP – Berada di posisi terendah kasus sebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Plt Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Rudy Resnawan, apresiasi Tabalong yang berada hingga di angka nol positif.
Apresiasi diberikan saat Plt Gubernur Kalsel tersebut melakukan kunjungan kerja ke Tabalong bersama Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta dan Danrem 101 Antasari Brigjen TNI Firmansyah dan Forkopimda Kalsel, belum lama tadi di Pendopo Bersinar Tanjung.
Menurut Rudy, Tabalong saat ini dalam penyebaran Covid-19 terendah di Kalsel, “Tabalong adalah terbaik dalam penanganan Covid-19 di Kalsel, ini tidak lepas dari sinergi berbagai pihak sehingga berhasil menekan penyebarannya,” ujarnya.
“Meski Kalsel masuk dalam 10 besar tingkat kematian tertinggi akibat Covid-19 di Indonesia.
Namun begitu angka kesembuhannya juga lebih dari rata-rata nasional di angka 91,8 persen atau 10.933 orang,” ungkap Rudy.
Hal itu yang menyebabkan Kalsel hingga saat ini masih terus jadi pantauan oleh pemerintah pusat.
Di Kalsel khususnya di Tabalong adalah daerah yang mampu menekan angka kasus Covid-19, meningkatkan kesembuhan dan menekan angka kematian.
Tabalong juga memiliki kesadaran bermasker yang tinggi karena rata-rata di atas 80 persen.
“Pemakaian masker di Tabalong tertinggi 96 persen dan terendah 83 persen” terang Rudy.
Rudy pun mengharapkan apa yang sudah dicapai bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
“Seperti operasi yustisi yang dilakukan masih diperlukan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Tabalong Drs H Anang Syakhfiani M.Si, dalam pemaparannya terkait perkembangan Covid-19 di Bumi Sarabakawa menyampaikan, di Kabupaten Tabalong sudah tidak ada lagi penambahan kasus Covid-19. “Pada 4 Nopember 2020 ini wilayah Tabalong sudah memasuki zona kuning, terakhir tercatat 420 kasus positif, 412 sembuh dan meninggal dunia 8 orang,” ungkapnya.
“Kenapa itu bisa dicapai, karena berkat kerja keras tiga pilar, mereka inilah tulang punggung pemerintah, tiada hari tanpa operasi yustisi yang sudah dimulai sejak 1 September 2020,” terang Anang.
Berbagai upaya juga dilakukan Pemkab Tabalong untuk memutus penyebaran Covid-19, seperti mendirikan Posko screning test di wilayah perbatasan dengan kabupaten tetangga dan perbatasan Kalsel-Kaltim.
Tak hanya itu, Tabalong juga melakukan 7.000 swab test, baik itu yang resmi oleh pemerintah maupun secara mandiri. “Ini sekaligus membuat Tabalong melebihi target WHO satu persen dari jumlah penduduk,” demikian pungkas Bupati Tabalong. (ros/K-6)