Iklan
Iklan
Iklan
Martapura

Saluran Irigasi Ditutup, Pembudidaya Ikan Jala Apung Waswas

×

Saluran Irigasi Ditutup, Pembudidaya Ikan Jala Apung Waswas

Sebarkan artikel ini

Martapura, KP – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel memilih menutup saluran irigasi Riam Kanan (IRK) untuk mengurangi debit air di daerah Sungaibatang, Sungairangas, Pasayangan, dan sekitarnya.
Air limpahan dari penutupan pintu saluran IRK mengarah ke aliran Sungai Martapura. Arus air di aliran Sungai Martapura semakin kencang. Hal tersebut membuat pembudidaya ikan jala apung wawas. Pasalnya jala yang berisi ikan berpotensi terbawa arus.
Mengantisipasi hal demikian pembudidaya ikan menambah tali pengikat penahan jala. “Tali tambat sudah kami tambah, mudah-mudahan jalan tidak terbawa arus seperti tahun 2006 lalu. Jika terbawa arus maka kerugian materi sangat banyak,” kata Mahlani, salah satu pembudidaya ikan jala apung di Desa Sungaialang, Kabupaten Banjar.
Dikatakannya sudah terdapat jalan yang hanyut. Meski tali tidak putus namun pohon tempat tali diikat tidak kuat. “Sebagian ikan sudah ada yang keluar karena pohon tempat tali diikat roboh,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kalsel, Masrai Zulzai, menerangkan penutupan pintu saluran IRK tersebut berkaitan dengan penanganan banjir. Dikatakannya saluran IRK tersambung dengan aliran Sungai Martapura dan persawahan di daerah Martapura Timur dan Martapura Barat.
Jika suplai dari IRK tinggi maka banjir di kawasan Martapura Timur dan Barat semakin parah.
“Sistemnya gantian, genangan air di daerah Martapura Timur dan Barat sempat turun jika suplai hanya dari Sungai Martapura. Jika ditambah dengan suplai saluran IRK maka air semakin menggenang turunnya lambat,” katanya, Kamis (14/1).
Menurut Masrai karena berkaitan banjir maka diberlakukan sistem bergiliran antara saluran IRK dan Sungai Martapura. “Mau tidak mau demikian. Pintu di saluran IRK dibuka kembali jika genangan air di ujung saluran mulai surut,” pungkasnya.(mns/KPO-1)

Iklan
Iklan