Banjarmasin, KP – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin berencana memasukkan Makam Habib Hasan Bin Idrus atau dikenal dengan Turbah Sungai Jingah, untuk menjadi salah satu objek cagar budaya.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, usulan tersebut muncul dikarenakan makam yang berlokasi di Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara itu merupakan situs makam habaib tertua di Provinsi Kalimantan Selatan.
Selain itu, alasan lain pengusulan tersebut adalah keinginan orang nomor satu di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini ingin melakukan pembenahan terutama pada pagar belakang dan siring sungai yang membelah turbah itu sampai ke belakang.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin pun akhirnya melakukan peninjauan untuk selanjutnya menentukan langkah-langkah perbaikan akan dilakukan koordinasi dengan pihak terkait.
“Kedepannya, untuk kemungkinan sebagai status cagar budaya, akan kami konsultasikan dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarmasin,” ungkap Kepala Disbudpar Kota Banjarmasin, Ihsan Al Hak.
Sementara itu, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Banjarmasin, Mansyur menjelaskan, bahwa makam tersebut dapat dimasukkan dalam usulan pengkajian timnya untuk direkomendasikan menjadi salah satu situs cagar budaya.
Untuk mekanismenya sendiri, ia melanjutkan memerlukan rentang waktu dalam kajian yang bervariatif. Paling singkat satu bulan.
“Mekanismenya ada pengusulan sebagai Cagar Budaya oleh Tim Pendaftaran. Kemudian TACB melakukan kajian, sekaligus merekomendasikan penetapan dan peringkat Cagar Budaya ke pejabat berwenang, Pak Walikota untuk ditetapkan menjadi cagar budaya,” kata pria yang akrab disapa Mansyur itu.
Dosen Prodi Pendidikan Sejarah, FKIP ULM itu memaparkan, kajian yang dilakukan TACB nantinya akan berhubungan dengan usia dari makan itu sendiri.
Apakah sudah berusia 50 tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun, serta memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan.
“Selain itu memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa tentunya,” pungkas Mansyur. (Zak/K-3)