Banjarbaru,KP- Dampak dari insiden meninggalnya seorang mahasiswa di kawasan Danau Seran yang terjadi, pada Minggu (31/10/2021) sekitar pukul 18.00 Wita lalu, menjadi perhatian Pemko Banjarbaru.
Untuk mencegah kembalinya insiden serupa Wali Kota Aditya Mufti Ariffin tela memerintahkan Kepala Satpol PP dan Kepala Disporabudpar untuk melakukan penutupan sementara kawasan eks galian tambang tersebut.
“Penutupan ini juga didasari dari kasus kemarin dan ada peringatan dari BMKG dimana badai La-Nina kembali yang menyebabkan curah hujan tinggi dan kita tutup untuk sementara,” Jelas Aditya
Untuk danau-danau bekas tambang, Aditya menyebutkan jika saat ini Pemko memiliki gagasan untuk menjadi lokasi tersbeut sebagai pusat mitigasi banjir.
Untuk itu Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin menghimbau kepada masyarakat yang tidak berkepentingan agar tidak mendatangi ke lubang eks galian tambang tersebut.
“Tempat itu tidak boleh buat untuk mandi kalau menurut aturan itu tidak boleh, itu merupakan kawasan kontra karya bukan milik pemerintah kota, tetapi milik perusahaan,” tegasnya.
Penutupan kawasan wisata air tidak hanya di Danau Seran saja, akan tetapi seluruh wisata air yang ada di Kota Banjarbaru.“Kita tutup sampai Badai La-Nina ini berakhir, semuanya,” tegasnya. (Dev/K-3)