Banjarmasin, KP – Tim Animal Rescue di BPBD Kota Banjarmasin meminta warga Kota Banjarmasin meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan reptil berbisa.
Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan lantaran Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin tengah memasuki musim penghujan yang diperkirakan bakal berlangsung hingga akhir tahun 2021 nanti.
Anggota Tim Animal Rescue Banjarmasin, Hanafi membeberkan, himbauan tersebut diberikan karena saat ini menjadi waktu dimana telur-telur ular menetaskan dirinya. Terutama ular kobra.
“Dua bulan ini, September dan Desember mendatang musimnya anakan ular menetas. Anak hingga indukan ular biasanya berkeliaran,” ucapnya saat ditemui awak media di markas BPBD Banjarmasin, Kamis (4/11) siang.
Pada Rabu (3/11) kemarin saja, setidaknya ada enam laporan warga yang diterima pihaknya dalam sehari. Empat di antaranya, laporan untuk evakuasi ular. Baik yang berbisa, maupun tidak.
Namun rata-rata, yang dievakuasi adalah ular kobra. Di evakuasi di kawasan Sutoyo S, Sungai Andai dan kawasan Jalan Lingkar Basirih.
“Kalau dihitung-hitung, setiap bulan paling sedikit kami mengevakuasi sepuluh ular. Dan memang kebanyakan adalah ular kobra,” ungkapnya.
Karena itu, pihaknya mengimbau agar warga bisa menjaga kebersihan lingkungannya. Terutama di bagian sudut-sudut rumah.
“Warga bisa lebih aktif untuk membersihkan lingkungan. Jangan biarkan ada tumpukan sampah atau barang, karena biasanya tempat seperti itu mengundang ular untuk menetap,” jelasnya.
Disinggung apakah sudah ada warga yang menjadi korban keganasan ular berbisa akibat maraknya kasus temuan ular kobra masuk ke pemukiman, Hanafi menjawab ada. Jumlahnya hanya satu orang.
Beruntung orang tersebut bisa selamat dan kembali sehat karena penanganannya cepat.
“Bulan lalu kejadiannya. Langsung kami evakuasi ke Rumah Sakit Anshari Saleh,” imbuhnya.
Lebuh lanjut, Hanafi pun berpesan warga, bila terkena gigitan ular khususnya ular kobra, ada baiknya langsung dibawa ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
“Penanganan sebelum dibawa ke rumah sakit atau fasyankes, bisa dengan membidai bagian tubuh yang terkena gigitan agar tidak bergerak,” tekannya.
“Karena sepengetahuan kami, bila terlalu banyak bergerak, bisa ular justru bisa semakin cepat menyebar,” tambahnya.
Sedangkan sebagai upaya jaga-jaga dan terhindar dari bahaya ular berbisa, apabila bertemu dengan ular, asumsikan saja bahwa ular itu berbisa. Kemudian, jangan coba sembarangan memindahkan atau mengusirnya.
“Hubungi saja kami, kami selalu siaga selama 24 jam. Biar kami yang menangani,” tuntasnya. (Zak/KPO-1)