Banjarmasin, KP – Kurang lebih satu jam KH Abdullah Gymnastiar memberikan tausiah dan berinteraksi dengan peserta Bimbingan Mental (Bintal) yang digelar oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Selatan (Kalbagsel).
Dengan gaya, bahasa dan logat khasnya ulama yang akrab disapa Aa Gym itu memberikan siraman rohani, mengingatkan hakikat hidup terutama sikap hati dalam bekerja.
“Hati yang ikhlas saat bekerja, tanpa iri dengki, tidak mencari pujian untuk diri sendiri, tetapi bekerja sepenuh hati, serta selalu berusaha melakukan yang terbaik, akan mendatangkan kebahagiaan dalam hidup,” ucapnya dalam tausiah yang dilakukan secara daring tersebut, Selasa (30/11) siang.
Pemilik yayasan Daarut Tauhiid itu menambahkan, bahwa dalam bekerja, tujuannya adalah untuk bahagia karena niatnya adalah ibadah dan berlomba-lomba memberi manfaat dalam hidup.
“Bersyukur atas semua yang dimiliki dan Tuhan berikan sehingga dapat menikmati hidup ini. Pada intinya kita harus menjalankan prinsip PDLT (Perbaiki Diri Lakukan Terbaik),” pungkasnya.
Kepala Kanwil DJBC Kalbagsel, Ronny Rosfyandi menjelaskan, bahwa kegiatan Bintal ini digelar dengan kerjasama KPPBC TMP B Banjarmasin dan DKM Baitut Taqwa sebagai implementasi Program Penguatan Integritas Pegawai (PPIP).
Pasalnya, sebagai instansi di bawah Kementerian Keuangan, Bea Cukai memiliki 4 (empat) tugas utama, yaitu memungut penerimaan negara, mengawasi lalu lintas barang dalam rangka melindungi kepentingan masyarakat, memberikan fasilitas perdagangan melalui berbagai upaya strategis, serta memberikan dukungan kepada industri dalam negeri.
Dengan 4 (empat) tugas utama tersebut, tentu banyak sekali tantangan yang dihadapi para pegawai Bea Cukai dalam menjalankannya.
Selain wajib mengembangkan dan meng-update keahliannya, seluruh pegawai Bea Cukai juga perlu memiliki kecerdasan emosional dan sosial serta mental yang tangguh dalam menjalankan tugas.
Setiap pegawai harus siap dan sigap menghadapi dinamika dan tantangan di lapangan dalam melaksanakan tugas di bidang Kepabeanan dan Cukai.
Karena itu, sejalan dengan Program Reformasi Kepabeanan dan Cukai (PRKC) Berkelanjutan dan Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK) Kementerian Keuangan, dan dalam rangka menyongsong Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021,
Ia menilai, keikhlasan dalam bekerja memang perlu proses, dan pengalaman. Upaya mewujudkan ketulusan dan bekerja serta integritas tidaklah mudah.
“Semoga dengan adanya penguatan iman melalui Bintal ini akan menciptakan keikhlasan dalam bekerja untuk selalu memberikan yang terbaik kepada masyarakat, dan stakeholders pada khususnya” ungkap Ronny Rosfyandi.
Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Bekti Trilestariningtias mengatakan, sebagai birokrat, pegawai Bea Cukai dan Kementerian Keuangan akan selalu dihadapkan pada tantangan dan godaan. Demi melewati itu semua integritas menjadi senjata utama.
“Kegiatan Bintal merupakan kebutuhan organisasi untuk meningkatkan semangat dan motivasi yang benar dalam bekerja,” tuntasnya. (Zak/K-3)