Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Adaro Bibitkan Ulin 3000 Batang

×

Adaro Bibitkan Ulin 3000 Batang

Sebarkan artikel ini
8 3klm ulin
PEMBIBITAN ULIN- Inilah usaha PT Adaro saat melakukan pembibitan pohon langka Ulin di Peringin dan Tabalong dalam membantu pemerintah sekaligus tanggunjawab dalam melestarikan hutan supaya ngak punah. (KP/Narti)

Tanjung, KP – Guna membantu pemerintah melestarikan sekaligus menekan kepunahan pohon Ulin yang kian langka, PT Adaro Indonesia melakukan pembibitan khusus pohon Ulin yang kini sudah berusia 5-8 tahun sebanyak 3000 pohon.

Tujuan pembibiat jenis kayu langka yang mendapatkan perlindungan dari Pemerintah Provinsi Kalsel ini karena memang selama ini untuk mendapatkan kayu ulin sudah cukup sulit, karenanya Adora sinergi pengembangan wilayah pascatambang di Peringin Adaro melakukan pembibibitan untuk ditanam dikawasan wilayah Reklamasi.

Baca Koran

“Sebagai tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility ( CSR) Adaro melakukan pembibitan dan pembidayaan pohon Ulin untuk pengembangan koleksi tanaman wilayah Reklamasi supaya pohon sama dengan hutan semula,’’ucap Djoko Soesilo Devision Head Community Relations and Mediation PT Adaro Indonesia saat mendampingi kunjungan Pengurus PWI Kalsel, di laboratorium dan pembibitan sejumlah pohon yang merupakan vegetasi asli kawasan pasca tambang, Senin (11/04/2022).

Didampingi Humas Adaro Kadarisman, Joko mengatakan tujuan pemilihan pohon keras jenis pohon Pinus, Akasia, Sengon, Mahoni, Trembesi, Asam, Jati, Duwet, Meranti dan Ulin serta ratusan pohon lainnya ini untuk dilakukan penananam kembali sesuai jenai dan struktur tanah paska tambang agar tingkat kepadatannya kembali sesuai lahan sebelum dilakukan penggalian.

Dari 3000 pohon, Adaro pun sudah menanaman 100 pohon ulin di kawasan yang paska tambang yang sudah direklamasi yang kini kini usianya sudah 10 tahun. Namun karena untuk menumbuhkan cukup sulit sehingga dilakukan pembibitan setelah kuat dan adaptasi barulah ditanam karena untuk pembibitan ini harus ada peneduh dan sejak.

Jadi, papar Djoko Soesilo, melalui pertimbangan itulah akhirnya upaya membangun hutan khusus Ulin cukup sulit tetapi setelah banyak pohon dan rindang barulah Kayu Ulin ditanam agar lebih mempercepat pertumbuhanhya yang membutuhkn 50-100 tahun.

Baca Juga :  OJK : Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil

Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie yang memimpin rombongan mengatakan cukup mengapresiasi sejumlah langkah yang dilakukan oleh PT Adaro Indonesia untuk memulihkan ekosistem pasca tambang ternyata malah banyak memiliki koleksi tanaman hingga 250 jenis tanaman keras termasuk Jati, Duwet, hingga kayu langka Ulin.

Ia berharap pengembangan tanaman langka ini terus ditumbuhkembangkan agar bisa mengedukasi warga termasuk, para pelajar, kaum melenial dalam melakukan kunkungan supaya mengetahui lokasi pasta tambang yang sudah dikembalikan menjadi hutan bisa dilestarikan. (nau/K-1)

Iklan
Iklan