keluarga mengetahuinya, mengira hal tersebut hanyalah candaan
BANJARBARU, KP – Danau tempat wisata bukit batu, Desa Sungai Luar, meminta korban. Satu pengunjung dinyatakan tenggelam dan sempat dilarikan ke Puskesmas, Minggu (14/8) sore.
Namun nahas bagi AS (23), warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Mataraman, itu dinyatakan meninggal dunia.
Para pengunjung tak diperkenankan berenang di kawasan danau di lokasi wisata itu.
Selain itu juga sudah terpasang tanda dan papan pengumuman larangan berenang.
Korban sudah diperingatkan oleh petugas kebersihan setempat, agar tak berenang di danau.
Sebab di lokasi juga sudah terpasang papan dan tanda seruan untuk tidak berenang.
Pihak keluarga menuturkan, korban berenang bersama dua orang lainnya. Ketika berenang korban sempat meminta tolong kepada keluarga.
Pihak yang keluarga mengetahuinya, mengira hal tersebut hanyalah candaan korban. Tak disangka ternyata korban benar-benar tenggelam.
Petugas Tahura langsung melakukan pencarian di lokasi tenggelamnya korban menggunakan tiga kapal motor dengan dibantu oleh warga dan keluarga. Setelah 30 menit melakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan. Korban sempat mendapatkan pertolongan pertama oleh pengunjung yang berprofesi sebagai perawat dengan tindakan CPR.
Setelah 20 menit melakukan pertolongan pertama, korban belum juga sadar. Korban lantas dibawa ke Puskesmas Karang Intan 2 Sei Alang. Sesampainya di Puskesmas korban dinyatakan meninggal dunia.
Setelah dinyatakan meninggal, keluarga korban membuat penyataan tidak perlu divisum.
Selanjutnya jenazah korban langsung dibawa pulang dengan menggunakan ambulance ke rumah duka di Desa Kampung Baru, Kecamatan Mataraman.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hj Fathimatuzzahra, mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.
Atas kejadian itu, ia mengimbau masyarakat yang mengunjungi wisata Bukit Batu Sungai Luar agar taat terhadap aturan yang telah ditetapkan untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.
“Kami segenap jajaran Dinas Kehutanan mengucapkan turut berduka cita, semoga keluarga korban diberikan ketabahan. Kami juga menghimbau kepada seluruh pengunjung agar menaati peraturan yang sudah ditetapkan, ini demi keselamatan dan kenyamanan kita bersama,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kadishut yang akrab disapa Aya ini mengatakan, akan memasang papan peringatan larangan berenang yang lebih banyak dan besar di lokasi wisata.
Jika aliran listrik sudah terpasang, akan dilakukan imbauan melalui pengeras suara secara terus menerus untuk tidak berenang.
“Kami akan tempatkan juga petugas kesehatan khusus di lokasi wisata, tentunya dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak terkait yang berwenang. Juga akan kami tambahkan lagi petugas penjaga yang bertugas menghimbau pengunjung untuk tidak berenang di lokasi wisata,” tutur Aya.
Melalui UPT Tahura Sultan Adam selaku pengelola kawasan tersebut, Dinas Kehutanan Kalsel berjanji membantu mengurus asuransi korban jiwa pengunjung wisata itu. (mns/K-2)
