
Banjarmasin Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan Tahun 2022

Dolly Syahbana mengatakan penurunan angka kemiskinan tidak lepas dari program penanggulangan kemiskinan untuk tahun 2022 yang sangat banyak dan memberikan dampak yang positif
BANJARMASIN, KP – Dinas Sosial Kota Banjarmasin menyatakan telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kota Banjarmasin tahun 2022.
Kadinsos Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana mengatakan angka kemiskinan di tahun 2021 mencapai 4,89 %, sementara di tahun 2022 mencapai 4,74 %.
Angka angka ini berasal dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarmasin.
Dolly Syahbana mengatakan penurunan angka kemiskinan tidak lepas dari program penanggulangan kemiskinan untuk tahun 2022 yang sangat banyak dan memberikan dampak yang positif.
Seperti program Berasko (Beras Kota) untuk warga miskin yang tidak mendapatkan BPNT, PKH senilai Rp3.637.800.000 atau 3,6 milyar rupiah. Pihaknya rutin membagikan beraskota di 52 kelurahan yang ada di Kota Banjarmasin.
Selain itu, program rehabilitasi sosial Rutilahu (Rumah Tinggal Tidak Layak Huni). “Kita membedah rumah melalui program rehabilitasi sosial rutilahu rumah tidak layak huni itu 124 buah nilainya sebesar 2.976.000.000 rupiah, katanya.
Tak hanya itu, Dolly bilang, pihaknya juga mengeluarkan anggaran untuk bantuan inflasi melalui program bantuan inflasi kepada 3 sektor.
Pertama UMKM senilai Rp4 milyar lebih, serta kemudian untuk petani dan perikanan sebanyak Rp258 juta. Terakhir bantuan kepada sektor transportasi Rp389.700.000.
Secara total kita memberikan bantuan ke warga miskin yang terdampak inflasi sebesar 5 milyar lebih, kata Dolly Syahbana.Dana ini berasal dari dana APBD sebesar 2% dari pos belanja tidak terduga.
Selanjutnya bantuan kepada warga miskin melalui program rekomendasi untuk mendapatkan KIP (kartu Indonesia pintar) dan Kartu Indonesia Sehat (KIP) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk pendamping Jamkesda.
Pemko Banjarmasin sudah menganggarkan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin untuk membantu warga miskin yang kesulitan membayar ongkos berobat di rumah sakit.
“Sejumlah program yang telah kami jalankan sejalan dengan program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan kota Banjarmasin, tutup Dolly Syahbana. (Mar/K-3)
