Komoditas Beras Banjar Jadi Perhatian TPID Kota Banjarmasin

Banjarmasin, KP – Komoditas beras Banjar menjadi perhatian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam Rapat Tim TPID Kota Banjarmasin di Aula Kayuh Baimbai Balaikota Banjarmasin.

Hal ini akibat harga beras ini sudah berada diatas 20.000 rupiah dan bakal terus mengalami kenaikan karena stok barang yang semakin menipis.

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan untuk menjamin stok beras banjar terutama dalam menghadapi bulan Ramadhan hingga Lebaran, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Banjarmasin dengan Pemerintah Kabupaten Subang.

Namun kerjasama ini menemukan kendala akibat prosedur yang cukup panjang, terkait perusahaan daerah.

Dirinya telah meminta bantuan dari PT. Bangun Banua dan Kadin Kota Banjarmasin serta Kadin Kalimantan Selatan untuk membantu menyelesaikan persoalan ini.

Berita Lainnya
1 dari 5,927
loading...

“Langsung saja, G to G sudah kami tanda tangani, B to B bisa segera ditindak lanjuti, sehingga jelang bulan puasa, kita tidak kekurangan stok beras banjar”

Selain itu, hasil rapat TPID juga memutuskan untuk melibatkan potensi lokal seperti petani dan gapoktan dalam upaya memenuhi stok beras lokal banjar.

Bulog dan Rumah Sahabat Pangan siap membeli beras lokal banjar dengan harga ecera tertinggi.

Sementara untuk stok minyak goreng, pihak TPID meminta KSOP untuk memberikan jaminan distribusi melalui jalur laut.

Angka inflasi di Kota Banjarmasin mengalami kenaikan dari 6,04 di bulan Januari menjadi 6,07 di bulan Februari.

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina tidak merasa risau dengan kenaikan angka inflasi ini, karena penyebab kenaikan harga akibat harga rokok. (Mar/K-3)

Berlangganan via E-MAIL
Berlangganan via E-MAIL
Berita Menarik Lainnya

Situs ini menggunakan Cookie untuk meningkatkan Kecepatan Akses Anda. Silahkan Anda Setujui atau Abaikan saja.. Terima Selengkapnya