Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinTRI BANJAR

Anggrek Bulan Pelaihari Terancam Punah, Diminta Tak Berburu Hingga ke Hutan

×

Anggrek Bulan Pelaihari Terancam Punah, Diminta Tak Berburu Hingga ke Hutan

Sebarkan artikel ini
IMG 20230605 WA0015
Anggrek bulan Pelaihari. (kalimantanpost.com/Antara)

BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Anggrek bulan Pelaihari terancam punah. Pecinta tanaman ini diharapkan tidak berburu anggrek jenis itu ke hutan atau habitat tanaman tersebut, karena mempercepat kepunahan.

Ketua II Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kalimantan Selatan, Marzuki mengakui terancam punahnya keberadaan Anggrek Bulan Pelaihari (Phalaenopsis amabilis).

Baca Koran

Marzuki menuturkan dulu anggrek tersebut cukup banyak di kalangan pecinta anggrek kawasan Banjarmasin dan daerah lain termasuk di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.

Namun, saat ini anggrek tersebut kian langka, diungkapkan Marzuki, mungkin hidup jenis anggrek spesies itu tidak tumbuh baik jika berada di luar habitat.

“Bagi kita pecinta anggrek sebaiknya tidak berburu ke hutan mencari anggrek tersebut, kecuali yang dipelihara hasil budidaya, karena jika harus mencari ke hutan lalu dipelihara di luar habitat, dan mati, kita bisa diartikan bukan pecinta anggrek, tetapi bisa disebut pemusnah anggrek,” kata pria biasa disapa Jack Kelimponay itu, Minggu (4/6/2023).

Marzuki yang juga menjabat Kepala Bidang Persampahan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin tersebut memiliki lokasi budidaya anggrek seluas 20 meter x 60 meter di rumahnya kawasan bilangan Tanjung Pagar, Kelayan Dalam Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.

Berdasarkan informasi, Anggrek Bulan Pelaihari memiliki kelebihan antara lain masa bunga cukup lama antara tiga sampai enam bulan, sedangkan anggrek biasa tidak lebih dari satu bulan.

Selain itu, Anggrek Bulan Pelaihari memiliki jumlah kuntum dalam satu tangkai bisa mencapai antara 25-50 kuntum, sedangkan anggrek biasa hanya sekitar 10-15 kuntum, dan banyak cabang dalam tangkai, sedangkan anggrek lain hanya satu cabang.

Bahkan Anggrek Bulan Pelaihari ini juga merupakan salah satu jenis anggrek memiliki bunga berwarna putih bersih dan bernilai ekonomi yang tinggi.

Baca Juga :  Komisi II DPRD Kalsel Pelajari Kegiatan Stategis Dinas Ketahanan Pangan Jateng

Mengutip keterangan lain, di wilayah Pelaihari Kabupaten Tanah Laut terdapat 1.000 jenis anggrek dari 4.000 jenis anggrek Kalimantan. Dari 1.000 anggrek di Kalsel itu tujuh di antaranya anggrek langka yang dilindungi undang-undang, sehingga tak bisa diperjualbelikan.

Ketujuh anggrek yang dilindungi tersebut, yakni Paraphalaenopsis laycocki, Paraphalaenopsis labukensis, dan Paraphalaenopsis serpentilingua, ketiga jenis itu merupakan jenis anggrek tikus yang kini sulit diperoleh.

Selanjutnya, Phalaennopsis gigantea atau Anggrek Bulan Gajah, Coelogyne pandurata atau Anggrek Hitam, Spatthoglottis aurea atau Anggrek Tanah Kuning, dan Grammatophylium speciosum. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan