Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan mengatakan perkembangan DBD memang biasanya meningkat di awal musim penghujan, namun untuk musim kemarau tetap harus diwaspadai
BANJARMASIN, KP – Memasuki awal musim Kemarau yang diperkirakan pada awal Bulan Juli serta fenomena El Nino yang membuat turunnya curah hujan dikhawatirkan meningkatnya kasus DBD (Demam Berdarah Dengue).
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mengeluarkan seruan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus DBD.
Hal ini karena perubahan iklim El Nino di Indonesia biasanya akan dikuti peningkatan kasus DBD, yang disebabkan peningkatan suhu yang mendukung perkembangan nyamuk penyebab DBD, Aedes Aegypti.
Salah satunya adalah suhu panas ini mendukung menetasnya telur nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan mengatakan perkembangan DBD memang biasanya meningkat di awal musim penghujan, namun untuk musim kemarau tetap harus diwaspadai.
Dikatakannya, kalau kondisi yang mendukung perkembangan nyamuk seperti genangan air masih ada dan tidak dibersihkan, kemungkinan kasus DBD tetap meledak.
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mencatat kasus DBD di Kota Banjarmasin terus mengalami penurunan.
Untuk Bulan Januari tercatat 23 kasus DBD, Bulan Februari tercatat 17 kasus, Bulan Maret tercatat 7 kasus, Bulan April tercatat 5 kasus.
Terjadi peningkatan di Bulan Mei sebanyak 9 kasus dan kembali terjadi penurunan kasus DBD di Bulan Juni sebanyak 5 kasus.
Jumlah Kasus DBD sepanjang bulan Januari hingga Juni tercatat sebanyak 66 kasus, dengan 3 orang meninggal dunia.
Namun, kita tetap selalu waspada kemungkinan meningkatnya kasus DBD tutur Ramadhan.
Warga Kota Banjarmasin dihimbau untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, gerakan 3 M (Menutup, Mengubur dan Menguras Penampungan Air) serta PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk). (mar/K-3)