Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Tercatat Penyerapan KUR Sektor Pertanian Rp 113,43 Triliun

×

Tercatat Penyerapan KUR Sektor Pertanian Rp 113,43 Triliun

Sebarkan artikel ini
1 35 klm kontrak pemrov
BERBINCANG - Gubernur Kalsel H Sahbirin berbicang dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (adv)

TERCATAT penyerapan KUR sektor pertanian tahun 2022 sebesar Rp 113,43 triliun (126,04 persen) dari target penyerapan sebesar 90 triliun dengan debitur sebesar 2,7 juta debitur.

Tahun 2023 ini target penyerapan KUR sektor pertanian sebesar 100 trilliun. Sampai dengan tanggal 10 Juni 2023 tercatat telah terserap sebesar 25,12 triliun (25,12 persen) dengan debitur sebesar 532.321

Baca Koran

“Melihat angka penyerapan KUR tentunya menggembirakan buat kita semua, bahwa sektor pertanian telah memanfaatkan sumber pembiayaan KUR dengan baik.

Dan karena itu mari manfaatkan dengan baik program KUR, karena terbukti KUR sangat membantu dalam pembiayaan petani,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Itu disampaikan ketika Gubernur Kalsel H. Sahbirin atau Paman Birin menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp100 miliar, Jumat (9/6) lalu.

Kegiatan Temu Koordinasi dan Penandatangan Komitmen Bersama antara Mitra Pembiayaan dan Pengusaha Agribisnis serta Kerjasama Pengembangan Usaha Perternakan dalam rangkaian Penas XVI Tahun 2023 di Hotel Mercure Padang.

Juga ada sejumlah gubernur, bupati dan walikota melakukan penandatangan MoU.

Paman Birin berharap, KUR Pertanian 2023 nantinya benar-benar bisa dImanfaatkan untuk menunjang kesejahteraan para petani.

“Saya berharap, KUR nanti akan tepat sasaran dan benar-benar menunjang produksi pertanian dan tentunya meningkatkan kesejahteraan petani Banua,” ungkap Paman Birin.

Selain untuk membantu petani, Paman Birin berharap dan mengingatkan, agar penyaluran KUR ini benar-benar tepat sasaran.

KUR Pertanian 2023 adalah Program bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) yang selama ini digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) meliputi pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.

Sementara itu, Menteri Pertanian SYL dalam arahannya menyampaikan agar program KUR ini benar-benar bisa dimanfaatkan oleh kabupaten/kota dan provinsi se-Indonesia.

Baca Juga :  Dispora Kalsel Gelar Pertemuan Organisasi Kepemudaan, Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Pemuda

“Yang bikin kokoh kabupaten/kota, provinsi dan negara adalah pertanian. Untuk itu mari kita perbaiki dan terus kita tingkatkan upaya pertanian,” jelas SYL.

SYL juga menyakini, kalau pun nantinya terjadi permasalahan perekonomian, sektor pertanian adalah yang paling siap.

Baik dari segi alat dan SDM-nya

Menteri, mendorong pemerintah daerah, provinsi maupun kabupaten/kota untuk merubah gaya pembiayaan yang selama ini sangat bergantung kepada anggaran negara dengan melibatkan partisipasi perbankan dan swasta.

“Kalau dulu zamannya Big Goverment, Gubernur, Bupati seperti Sinterklas, kalau tidak suka bagi-bagi katanya tidak bagus.

Tapi faktanya tidak. Jadi, yang harus didorong adalah mereka yang memiliki gagasan-gagasan untuk ikut bertanggung jawab di dalamnya dan kemudian menggulirkan sesuatu berskala ekonomi yang kita asistensi.

Dan ini yang berhasil dalam 2 tahun menghadapi Covid,” kata Mentan.

Mentan Syahrul yang pernah menjabat sebagai Bupati dan Gubernur menjelaskan bahwa kemampuan APBD itu hanya mampu memutar 9 sampai 11 persen, paling besar 20 persen.

“”Kalau begitu, harus mulai digulirkan penggunaan dana-dana dari perbankan melalui skema KUR yang ada atau investasi dari private sector not just Government Sector,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan, Ir. Ali Jamil, M.P., Ph.D menjelaskan, kegiatan dimaksudkan untuk membangun dan memantapkan komitmen bersama antara Bank Himbara, Bank Daerah, BSIP, Gubernur dan Walikota seluruh Indonesia untuk penyerapan KUR dan KUA.

“Setiap Gubernur berkomitmen menyerap KUR dan KUA ini sebesar Rp 100 miliar, dan setiap Bupati/Walikota sebesar Rp 50 miliar.

Melalui komitmen ini minimal akan terserap KUR sektor pertanian sebesar 30 triliun,” sebut Ali Jamil.

Ali Jamil melaporkan, penyerapan Kredit pembelian Alsintan tahun 2023 mencapai Rp 9,5 miliar untuk pembelian alsintan sebanyak 22 unit.

Baca Juga :  Jelang Porprov Kalsel XII, Tanah Laut Gelar Grand Meeting Konsolidasi Tuan Rumah

Antara lain untuk pembelian Combine Harvester dan TR 4.

“Selanjutnya untuk akselerasi implementasi penyerapan Kredit Usaha Alsintan akan dilakukan dengan mengoptimalkan brigade alsintan di seluruh Indonesia bekerjasama dengan Badan Standarisasi lnstrumen Pertanian (BSIP) melalui BPSIP di seluruh Indonesia yang menjadi komandannya,” katanya. (adv/K-2)

Iklan
Iklan