Yang pertama, si jago merah mengamuk di Jalan Belitung Darat Simpang Pilot RT 12 RW 04 dan Gang Mustapal Bakri RT 28 RW 02 Banjarmasin Barat sekitar pukul 09.00 Wita. Kemudian sore harinya terjadi lagi kebakaran di Jalan Teluk Tiram, Gang II Indrapura, Banjarmasin Barat.
BANJARMASIN, KP – Kota Banjarmasin dua kali dilanda musibah kebakaran, Rabu (12/7).
Yang pertama, si jago merah mengamuk di Jalan Belitung Darat Simpang Pilot RT 12 RW 04 dan Gang Mustapal Bakri RT 28 RW 02 Banjarmasin Barat sekitar pukul 09.00 Wita. Kemudian sore harinya terjadi lagi kebakaran di Jalan Teluk Tiram, Gang II Indrapura, Banjarmasin Barat.
Salah seorang korban kebakaran di Jalan Belitung Darat Gg Mustapal Bakri, Herawati menangis ketika melihat rumahnya terbakar.
Wanita ini sebelumnya mengaku melihat asap dari sebuah rumah di Simpang Pilot.
“Awalnya melihat asap. Langsung saya menjemput bapak saya, tahu-tahu api sudah membesar,” katanya.
Herawati kemudian bergegas menyelamatkan surat menyurat dari rumahnya yang sudah dilalap api.
“Jadi cuma surat menyurat, akta, ijazah sama sertifikat yang diselamatkan,” ungkapnya.
Lurah Kuin Cerucuk, Haris Fadiel mengatakan, setidaknya ada 15 bangunan dan 15 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak musibah kebakaran.
“Rumah yang terbakar antara lain milik Hajairin, Hendra, Zail, Nisa Sabariah, Kurnain, Jaya, Linda, Mama Ufi, Jali, Yuyun, Abdul Harun, Hernadi, Ansyari, Syaripudin dan Syamsudin,” katanya.
Sementara untuk penyebab kebakaran sendiri masih belum diketahui. “Nanti pihak berwenang yang melakukan penyelidikan,” ujarnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Sampai saat ini pun, kerugian masih belum bisa ditaksir.
Sore harinya, kebakaran kembali terjadi di Jalan Teluk Tiram, Gang II Indrapura Banjarmasin Barat, sekitar pukul 15.15 WITA.
Peristiwa ini mengakibatkan 6 bangunan dan satu musholla terdampak.
Ketua RT 20 Dani mengatakan ada satu rumah bedak, 4 rumah warga di RT 20 dan 1 rumah warga di RT 18 yang terbakar.
“Dimana rumah yang terbakar di RT 20 antara lain milik Besan, Sukron, Darimin, dan Misjuli,” ujar Dani.
Sementara rumah bedak yang terbakar sudah lama tidak berpenghuni. “Pemilik rumah bedak itu katanya juga tidak ada di Banjarmasin,” katanya.
Begitupun dengan rumah milik Misjuli yang luluh lantak sedang kosong karena penghuninya sedang pulang kampung ke Madura.
“Kalau rumah di RT 18 kalau tidak salah itu milik Alfi, diduga api berasal dari rumah itu. Alfi biasanya membawa kabel-kabel tembaga bekas ke rumahnya, lalu membakar kabel tersebut untuk diambil tembaganya. Saya menduga sih itu, dia (Alfi) ini memang sering membakar kabel di rumahnya,” tukas Dani.
Sementara itu, Madi warga setempat mengaku sedang berada di rumah temannya yang juga warga setempat.
Sepengetahuannya, api menjalar dari rumah bedak yang berada di antara 3 rumah tersebut.
“Pas ada teriakan kebakaran, api sudah berkobar di depan rumah kakak saya ini,” tuturnya.
Madi pun segera masuk ke dalam rumah kakaknya untuk menyelamatkan dokumen-dokumen penting lalu segera keluar menjauhi titik api.
Saat kebakaran terjadi, rumah kakak Madi memang dalam keadaan kosong. Lantas Madi berinisiatif ke rumah kakaknya tersebut untuk mengambil barang-barang yang bisa diselamatkan.
“Sudah besar sekali tadi, saya masuk ke rumah langsung mengambil dokumen saja dan segera pergi, sempat terdengar suara letupan beberapa kali,” ceritanya.
Kapolsekta Banjarmasin Barat, Kompol Indra Agung Perdana Putra SIK saat dikonfirmasi mengatakan, anggotanya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran. “Anggota masih mengumpulkan para saksi,” ujarnya singkat. (fik/K-4)