Iklan
Iklan
Iklan
KALTENGPulang Pisau

Kabupaten Pulang Pisau Dapat Insentif Fiskal Rp 9,6 Miliar

×

Kabupaten Pulang Pisau Dapat Insentif Fiskal Rp 9,6 Miliar

Sebarkan artikel ini
Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (6/11/2023). (Kalimantanpost.com/Darity)

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Kabupaten Pulang Pisau mendapatkan insentif fiskal periode ketiga sebesar Rp 9,6 miliar.

“Insentif itu dalam rangka keberhasilan Kabupaten Pulang Pisau menangani inflasi di daerahnya,” papar Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (6/11/2023)

Dia mengungkapkan penanganan inflasi di daerah dilakukan penilaian oleh Pemerintah Pusat sebagai motivasi agar Pemerintah Daerah terus berupaya menekan inflasi di daerahnya masing-masing.

“Untuk inflasi di Kalteng sendiri pada bulan Oktober masih berada di bawah angka nasional, yakni 2,51 persen (y-o-y),” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti dalam paparannya mengatakan ada lima besar komoditas utama penyebab inflasi di bulan Oktober 2023 yakni beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah.

“Beras merupakan penyumbang andil inflasi terbesar selama tiga bulan berturut-turut (Agustus-Oktober 2023), dengan inflasi 1,72 persen dan andil 0,06 persen Produksi beras diperkirakan akan terus mengalami defisit hingga Desember 2023,” jelasnya.

Ia menyebut, hampir seluruh kota mengalami inflasi (y-o-y) yang lebih tinggi dibanding inflasi nasional di bulan Oktober 2023. “Secara nasional, pada minggu pertama bulan November 2023, jumlah kabupaten/kota mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) naik 5 pereen poin dari minggu sebelumnya. Kenaikan terjadi di wilayah Pulau Sumatera,” ungkapnya.

Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi mengatakan inflasi di bulan Oktober 2023 sebesar 2,56 persen (y-o-y), terjadi kenaikan di bulan sebelumnya yang hanya 2,28 persen (y-o-y), dimana penyebab utamanya adalah transportasi, makanan dan minuman, serta tembakau.

Baca Juga:  Nama Wagub dan Sekda Kalteng Dicatut, Pengurus Surau Tertipu Jutaan Rupiah

“Sedangkan komoditas yang naik saat ini adalah beras dan cabai. Di beberapa daerah sudah melakukan upaya untuk mengatasi inflasi cabai ini, terlebih sekarang sudah mulai masuk pergantian musim hujan di sebagian wilayah,” ujarnya.

Dikemukakannya sesuai arahan Presiden Joko Widodo, agar masalah inflasi menjadi atensi utama seluruh daerah. “Kita harus fokus untuk terus menekan angka inflasi ini, agar harga barang bisa tetap stabil,” imbuhnya. (drt/KPO-3)

Iklan
Iklan