BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Penampilan striker anyar Barito Putera Devid de Santana Silva dalam dua pertandingan sebelumnya masih belum sesuai harapan pecinta sepakbola di Tanah Air.

Di pertandingan perdana melawan PSS Sleman pada 26 November maupun Borneo FC 2 Desember lalu, permainan Devid Silva tidak terlalu banyak perannya sebagai seorang bomber.

Penampilan perdana melawan PSS Sleman, Devid Silva masuk di menit 76 menggantikan Gustavo Tocantins, perannya sangat minim dalam mengancam gawang lawan. Dan ini masih dimaklumi, karena pertandingan perdananya di Liga 1 Indonesia.

Pelatih Barito Putera pun mencoba pemain dengan tinggi badan 190 sentimeter ini sebagai starter saat menjamu Borneo FC di Stadion Demang Lehman Martapura.

Sepanjang 82 menit bermain, Devid Silva seperti seorang ‘kebingungan’, apa yang harus dilakukan di depan gawang. Tak ada pergerakan membahayakan lawan, termasuk umpan-umpat di kotak penalti seharusnya dimanfaatkannya dengan sundulan kepala tak ada sama sekali. Pemain asal Brazil tak ada pergerakan menyongsong bola, malah sering telat masuk ke kotak penalti.

Malah sebuah peluang emas di menit 73, Murilo Mendes memberikan umpan matang ke Devid dan tinggal berhadapan dengan Nadeo, tapi tendangannya bisa dibaca kiper Timnas Indonesia ini dengan menahan sama kakinya.

Tak berfungsinya Devid, membuat dirinya ditarik keluar pada menit 82.

Di pertandingan melawan Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Minggu (10/12/2023) yamg digelar pukul 15.00 WIB, live di Indosiar, apakah nanti Rahmad Darmawan kembali menjadikan Devid sebagai starter atau sebagai cadangan?

Terlepas itu semuanya, apabila Devid Silva dipercaya main, dirinya harus membuktikan sebagai striker haus gol. Apabila minim kontribusi di depan, merupakan kerugian besar mengingat manajemen telah melepas gelandang Makan Konate dan memilihnya sebagai pengganti.

Kembali ke pertandingan Barito Putera melawan Madura United, tim kebanggaan Urang Banjar harus bisa memanfaatkan kondisi tuan rumah yang tampil menurun di lima pertandingan terakhir dengan hanya mendapat satu poin.

Apalagi, tim Laskar Sape Kerap kehilangan taji dengan keluarnya dua striker haus gol, Lulinha dan Junior Brandao, kekuatan mereka pincang dan tak ada lagi bomber yang handal.

Namun, di sisi lain pemain Barito Putera setiap menghadapi tim-tim yang ‘bermasalah’ sering ikut terbawa permainan lawan tampil loyo. Contohnya, saat menghadapi PSM Makassar pada 5 September yang waktu itu krisis finansial dan tanpa lima pemain kunci, malah Barito Putera kalah 0-2.

Begitu juga melawan Bhayangkara FC yang mengalami keterpurukan, saat ketemu 21 Oktober lalu hanya bermain imbang 1-1. Terakhir menghadapi PSS Sleman yang tak pernah menang dalam 10 pertandingan terakhir, malah takluk 1-2 pada 26 November lalu.

Rentetan hasil buruk tim Laskar Antasari menghadapi tim bermasalah, diharapkan menjadi pelajaran berharga saat menghadapi Madura United dalam pertandingan sore nanti.

Pelatih dan manajemen Barito Putera diharapkan bisa memotivasi pemain agar tampil dengan semboyan Wasaka, waja sampai kaputing untuk meraih kemenangan. Bukan sebaliknya, tampil loyo, terbawa irama permainan lawan.

Pelatih Rahmad Darmawan juga harus jeli dalam menurunkan pemain sebagai starter serta menyusun strategi untuk bisa membongkar pertahanan Madura United yang dikawal Fachrudin Aryanto dan kawan-kawan.

Selain itu, tim Seribu Sungai tampil mengandalkan permainan aslinya, satu dua sentuhan melalui motor serangan Mike Ott, Murilo Mendes dan Gustavo Tocantins, bukan umpan-umpan panjang yang mudah dipatahkan lawan.

Kalau pun menurunkan Bagus Kahfi sebagai starter, pemain ini diharapkan jangan terlalu menonjolkan main individu yang merugikan tim, karena apabila bola direbut lawan sangat berbahaya.

Walau pun sudah tak diperkuat Lulinha dan Junior Brandao, mereka masih memiliki Hugo Gomes, Ricky Ariansyah, Malik Risaldi serta Dalberto Belo yang cukup berbahaya dan punya kecepatan.

Jadi, dua center back Renan Alves dan Carli de Murga serta bek kanan Bagas Kaffa dan bek kiri Buyung Ismu atau Frendy Saputra harus mewaspadai serangan sporadis dengan pemain sisa Madura United bila tak ingin kecolongan.

Apalagi dalam lima pertemuan terakhir melawan Madura United, tim kebanggaan Urang Banjar tak pernah menang, tiga kali kalah dan dua kali seri.

Rizky Pora pun pernah mengalami pil pahit, saat bertandang ke markas Madura United dihajar dengan skor telak 0-8 pada 23 Juli 2022.

Rentetan hasil buruk melawan Madura harus diputus dan saatnya meraih kemenangan Laskar Antasari agar bisa menohok ke papan atas.

Barito Putera saat ini menempati posisi 8 dengan poin 29 dari 21 kali.main, sedangkan Madura United diperingkat 6 dengan poin 31.

Jika menang, Barito Putera akan menggusur Madura United diperingkat 6. Ayo tim Laskar Antasari, saatnya bangkit. (ful/KPO-3)

Lima pertemuan terakhir