Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Sedikitnya Empat Orang Tewas, Ribuan Dievakuasi Pasca Gempa Magnitudo 7,6 di Jepang

×

Sedikitnya Empat Orang Tewas, Ribuan Dievakuasi Pasca Gempa Magnitudo 7,6 di Jepang

Sebarkan artikel ini
IMG 20240102 WA0018 e1704179130954
Seorang warga berjalan melewati rumah yang runtuh akibat gempa bumi, di Nanao, prefektur Ishikawa, Jepang (2/1/2024). Gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, Jepang, pada hari pertama tahun 2024. ​​​​​​​(Kalimantanpost.com/Antara/Reuters)

TOKYO, Kalimantanpost.com – Gempa berkekuatan magnitudo 7,6 yang mengguncang kawasan pantai Laut Jepang pada Senin (1/1), menewaskan setidaknya empat orang dan memicu peringatan tsunami serta kebakaran di pusat prefektur Ishikawa, membuat suasana duka di tengah peringatan Tahun Baru di seluruh negeri.

Jumlah empat orang tewas tersebut dinyatakan secara resmi oleh pemerintah prefektur Ishikawa pada Selasa (2/11/2024).

Baca Koran

Keterangan rinci mengenai kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa pada Senin (1/1) pukul 16:10 waktu setempat (14.10 WIB) itu masih belum diketahui.

Pihak berwenang mendapatkan informasi terdapat enam peristiwa di mana enam orang terkubur hidup-hidup di bawah reruntuhan rumah di kawasan yang diguncang gempa.

Menurut Kantor Otoritas Regulasi Nuklir, tidak ada kerusakan signifikan yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir di Shika Ishikawa, tempat gempa berkekuatan maksimum 7 skala intensitas seismik negara tersebut, atau di prefektur Niigata atau Fukui yang berdekatan.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan khusus mengenai potensi tsunami setinggi tiga meter atau lebih di Semenanjung Noto di Ishikawa, tapi menurunkan tingkat peringatan tersebut beberapa jam kemudian.

Peringatan tsunami khusus adalah yang pertama sejak dikeluarkan pada 2011 sejak gempa dengan skala 9.0 dan tsunami yang menghancurkan kawasan di timur laut Jepang dan memicu krisis nuklir Fukushima.

Menurut petugas pemadam kebakaran di Wajima, terjadi kebakaran di kota tua dengan banyak rumah kayu dan ada laporan tentang bangunan yang runtuh.

“Sepertinya lebih dari 10 bangunan terbakar,” kata seorang pria yang tinggal di kota tersebut, seraya menambahkan bahwa dia melihat kepulan asap hitam membubung dari pasar dengan tinggi mencapai sekitar 500 meter.

“Saya tidak dapat terus berdiri karena guncangan. Gempa itu sangat kencang dan belum pernah saya alami sebelumnya,” lanjutnya.

Baca Juga :  Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim Dicegah Kejagung Bepergian ke Luar Negeri

Sementara seorang warga yang lain mengatakan ia melihat asap hitam membubung dan kemudian mendengar ledakan di pasar makanan di Wajima Asaichi.

Sekitar 30 orang dilaporkan terluka akibat gempa di Ishikawa dan prefektur lainnya. Menurut keterangan Pemerintah Ishikawa, sekitar 32.000 rumah kehilangan aliran listrik.

Gempa tersebut juga terasa dari Hokkaido di Jepang utara hingga Kyushu di barat daya negara itu. Peringatan dan peringatan tsunami dikeluarkan untuk prefektur di sisi Laut Jepang.

Menurut badan cuaca, pusat gempa berada di sekitar 30 kilometer timur-timur laut Wajima, dengan kedalaman sementara 16km.

Gempa dan gempa susulan mengganggu secara transportasi umun dan layanan kereta api JR East terpaksa menangguhkan seluruh operasi cepat (shinkansen) di Tohoku, Joetsu dan Hokuriku, sementara maskapai penerbangan All Nipppon Airways dan Japan Airlines membatalkan 25 penerbangan.

Banyak rumah runtuh dan layanan kereta api dihentikan sementara di beberapa daerah di Jepang setelah gempa bumi besar melanda negara itu serta memicu peringatan tsunami besar.

East Japan Railway Co. mengatakan mereka menghentikan operasi semua jalur Shinkansen Tohoku, Joetsu, dan Hokuriku karena gempa tersebut, demikian laporan Kyodo News yang berbasis di Tokyo.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gempa bumi yang lebih dahsyat, sementara otoritas telah meminta warga yang tinggal di dekat wilayah pesisir untuk mengungsi dan pindah ke tempat yang lebih aman.

Sejauh ini, dilaporkan ada sebanyak ribuan orang telah dievakuasi dari Noto, Prefektur Ishikawa, dan kota-kota lain.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimassa Hayashi mengatakan gempa tersebut telah menyebabkan kerusakan bangunan dan jalan.

“Kami menerima laporan adanya bangunan runtuh dengan enam orang tertimbun reruntuhan,” kata Hayashi kepada wartawan.

Beberapa foto yang diunggah di media sosial juga menunjukkan kerusakan besar akibat gempa pada jalan-jalan dan bangunan di prefektur Ishikawa. Akibat rusaknya sistem listrik, sekitar 32.500 rumah di Prefektur Ishikawa kehilangan aliran listrik.

Baca Juga :  Misteri Gunung Api Purba Bawah Laut Pegunungan Meratus

Tiga gempa kuat berturut-turut dengan magnitudo 5,7, 6,1, dan 7,6 mengguncang Jepang pada Senin, yang kemudian menimbulkan peringatan tsunami.

“Terjadi gempa pada sekitar pukul 16:18 (waktu setempat). Pusat gempa berada di wilayah Noto di Prefektur Ishikawa, dan intensitas seismik maksimum 5+ teramati. Jangan mendekati daerah berbahaya yang guncangannya kuat,” kata Badan Meteorologi Jepang (JMA) di X.

“Saat ini, peringatan tsunami besar telah diumumkan di Noto, Prefektur Ishikawa,” tambah JMA.

Peringatan tsunami juga dikeluarkan di Prefektur Niigata, Toyama, Yamagata, Fukui, dan Hyogo di sepanjang pantai Laut Jepang, menurut lembaga penyiaran Jepang, NHK World.

Semua penduduk di dekat garis pantai telah diminta untuk segera pergi, sebut laporan NHK itu.

“Gelombang tsunami mungkin lebih tinggi dari perkiraan dan diperkirakan akan melanda berulang kali. Teruslah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi jika memungkinkan dan jangan meninggalkan tempat daerah aman sampai peringatan dicabut,” kata kantor Kabinet urusan bencana di X.

Tidak ada laporan tentang gangguan di pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah itu, menurut NHK.

Sementara itu, pihak berwenang di Korea Selatan (Korsel) pada Senin juga mengeluarkan peringatan tentang kenaikan permukaan air laut di beberapa bagian Laut Timur yang juga dikenal sebagai Laut Jepang di Tokyo menyusul gempa dahsyat di lepas pantai barat Jepang, menurut media setempat.

Badan Meteorologi Korea (KMA) mengatakan tsunami di Jepang dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut di lepas pantai timur Korsel, menurut laporan Kantor Berita Yonhap yang berbasis di Seoul. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan