Perbuatan tersangka tidak ada kaitannya dengan isu politik atau perolehan suara yang didapatkan korban di kawasan tersebut saat Pemilu seperti kabar beredar.
BANJARMASIN, KP – Dendam, motif itulah yang mendasari pria berinisial AZ (44) alias Alan menusuk Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Syafei.
Fakta ini terungkap setelah tersangka menyerahkan diri ke polisi dan mengakui semua perbuatannya.
Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito SIK MHum, didampingi Kapolsekta Banjarmasin Tengah, Kompol Eka Saprianto SIK MM dan Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian mengatakan, tersangka melakukan penganiayaan karena sudah lama dendam terhadap korban selama menjabat sebagai Ketua RT sekitar 3 tahun lalu.
“Korban menuduh pelaku melakukan pungutan parkir liar, upah angkut tak sesuai, dan korban tidak terbuka terkait jumlah uang yang digunakan untuk berbuka puasa,” kata Kapolresta, Jumat (23/2).
Kapolresta menambahkan, pelaku juga tidak terima upah yang diberikan korban saat disuruh mengangkat barang sekolah yang hanya dibayar Rp 50 ribu.
Saat ditanya Kapolresta Kombes Pol Sabana, Alan yang dihadirkan mengaku nekat melakukan penusukan karena dalam pengaruh minuman beralkohol.
“Saya nekat melakukan penusukan karena pengaruh minuman beralkohol dengan tujuan agar korban jera,” katanya.
Kapolresta mengatakan, pihak kepolisian meyakini perbuatan tersangka tidak ada kaitannya dengan isu politik atau perolehan suara yang didapatkan korban di kawasan tersebut saat Pemilu seperti kabar beredar. Melainkan didasari rasa dendam lama terhadap korban sewaktu masih menjabat sebagai Ketua RT.
“Sementara ini terkait pasal yang dikenakan akan kita lihat saat proses rekonstruksi nanti atau setelah pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Hal ini dibenarka tersangka Alan yang menegaskan bahwa dia tidak terikat dengan partai politik.
Diketahui, setelah melakukan penusukan tersangka sempat kabur ke rumah orangtuanya di Binuang, Kabupaten Tapin untuk meminta nasehat.
Orang tua tersangka kemudian meminta anaknya tersebut untuk menyerahkan diri. (fik/K-4)