Prioritas pengerjaan proyek pada wilayah yang telah tuntas proses pembebasan lahan
BANJARMASIN, KP – Proyek Urban Flood Resilience Project (NUFReP) atau Penanganan Banjir Perkotaan Nasional senilai Rp1 Triliun dimulai Juli mendatang.
Proyek dengan jangka waktu 5 tahun mulai 2023 hingga 2028 melakukan normalisasi sungai mulai dari Sungai Veteran sepanjang 3,5 kilometer, Sungai Soetoyo S (Teluk Dalam) sepanjang 3,5 kilometer, Sungai A Yani dan Sungai Guring yang masuk wilayah Sungai Pekapuran dengan panjang 3,2 kilometer dan 3,8 kilometer Sungai Guring.
Selain itu, pembangunan 3 pintu air, yaitu di muara Sungai Perkapuran, muara Sungai Bilu dan muara Sungai Gardu.
Kepala Bidang Sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony mengatakan prioritas pengerjaan proyek ini pada wilayah yang telah tuntas proses pembebasan lahan.
Untuk itu, pihaknya menetapkan sungai Veteran sebagai titik awal proyek, yang dimulai dari Klenteng Soetji Nurani hingga Simpang Ulin.
Hal ini karena pembebasan lahan sudah selesai 100 persen kecuali dengan D’Master.
Untuk Klenteng masih kita lakukan pendekatan.
“Namun untuk D’Master karena mereka masih belum setuju dengan harga yang ditawarkan Pemerintah Kota (Pemkot),” kata Thony.
Thony menjamin pengerjaan proyek tahap pertama tidak menganggu aktivitas masyarakat karena telah melakukan sosialisasi dan pengaturan arus lalu lintas.
Seperti pembuatan jalan baru di sekitar Jalan Simpang Ulin.
Warga nantinya ketika keluar Jalan Simpang Ulin dari arah Duta Mall, pengendara tak lagi akan naik jembatan.
Namun dapat langsung berbelok, ke area ruko dan perumahan karena sepanjang kawasan itu akan dibuat menjadi jalan.
Dirinya berharap agar pengerjaan normalisasi Sungai Veteran di tahap pertama ini bisa berjalan dengan baik.
“Agar masyarakat bisa melihat hasilnya, sehingga di tahap selanjutnya bisa lebih nyaman,” tutup Hizbul Wathony. (mar/K-2)