Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
Opini

MENGATASI CEMAS

×

MENGATASI CEMAS

Sebarkan artikel ini
Iklan

Oleh : NURMADINA MILLENIA

Seorang filosof bernama Rudyard Kipling mengatakan, “Saya pelihara enam orang pelayan (mereka telah menjadikan saya terdidik arif dan bijaksana). Mereka itu adalah yang bernama apa dan mengapa serta apabila dan bagaimana dan dimana serta siapa”. Untuk mengatasi rasa cemas, maka yang perlu dilakukan adalah : 1) Kumpulkan data-data; 2) Adakan analisa atas fakta-fakta; 3) Capailah sebuah putusan, kemudian bertindaklah sesuai dengan putusan itu.

Iklan

Bagaimana menindak lanjuti hal itu? Maka untuk mengumpulkan fakta-fakta itu adalah sebuah cara untuk melihat apa sebenarnya yang dilakukan. Tanpa adanya fakta-fakta, maka tidak dapat melakukan analisa penyebab kecemasan yang sedang melanda diri sendiri. Karena untuk mengatasi kecemasan faktanya harus ada, tidak menganalisa hal yang mengawang-awang. Apakah itu hanya sebuah gagasan yang tiba-tiba? Tidak itu berkembang karena merupakan sebuah teori yang dipelajari banyak orang. Oleh seseorang yang bernama Hebert E Hawkes, seorang dekan pada Universitas Columbia selama duapuluh tahun. Dimana dalam pengalamannya, telah berhasil menolong orang dua ratus ribu mahasiswa dalam memecahkan masalahnya masing-masing. (cerita tentang hal ini ada di dalam buku Dale Carnegie yang berjudul “Bagaimana melenyapkan cemas, dan menikmati hidup”.)

Dekan itu mengatakan bahwa kebingunganlah yang menjadi sebab utama daripada cemas. Ditambahkannya sebagian dari cemas di seluruh dunia ini disebabkan oleh orang-orang yang mencoba mengambil putusan sesuatu, sebelum dia memiliki pengetahuan yang cukup yang akan menjadi tempat bertumpunya berbagai macam putusan-putusan yang diambil itu. Maka dia lalu mencontohkan jika mempunyai suatu masalah, pada hari Selasa jam tiga sore, maka saya akan mengambil putusan itu sebelum masalah itu datang. Maka saya memusatkan perhatian itu pada mengumpulkan fakta-fakta itu. Fakta-fakta itu merupakan persiapan sebelum memutuskan masalahnya. Saya tidak perlu cemas, saya tidak perlu kehilangan tidur nyenyak. Maka ketika waktu itu datang, dimana persiapan fakta-fakta itu telah lengkap, ternyata masalah itu telah terpecahkan sendiri.

Baca Juga :  Pilkada Problematik, Demokrasi Biangnya

Apakah benar hal itu dapat menghilangkan cemas? Dekan Hawkes membenarkan hal itu. “Saya pikir saya dapat mengatakan dengan tenang, bahwa hidup saya sekarang ini seluruhnya tela terhindar dari cemas. Saya menemukan bahwa apabila seseorang dapat memusatkan perhatian untuk mengumpulkan fakta-fakta serta dalam bentuknya yang tak berat sebelah dan obyektif. Maka serta merta kecemasan-kecemasan yang dimilikinya itu akan mengendap menjadi pengetahuan”.

Pernyataan itu diulang-ulang Dekan Hawkes, untuk meyakinkan dan memastikan jika perhatian untuk mengumpulkan fakta-fakta dalam bentuknya yang tak berat sebelah, serta dengan cara obeyektif, maka umumnya cemasnya akan mengendap menjadi pengetahuan.

Sebagaimana yang telah dikatakan Andre Mouris, “Apa saja yang dirasakan sesuai harapan-harapan pribadi, dipandang benar. Apa saja yang dipandang tidak sesuai dengan harapan-harapan pribadi,menempatkan kita dalam kekecewaan”. Padahal dalam hal situasi yang obyektif, boleh jadi hal yang kita benci itu baik bagi kita. Serta boleh jadi sesuatu yang kita suka itu tidak baik bagi kita. Karena itu mengerti apa yang patut untuk disyukuri serta mengerti apa yang patut untuk sabar.

Iklan
Space Iklan
Iklan
Iklan
Ucapan