JAKARTA, kalimantanpost.com – Kesadaran korporasi pada bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan semakin kuat. PT Pegadaian merupakan salah satu perusahaan yang mengimplementasikan ESG (Environmental, Socia, and Governance) di berbagai lini secara terintegrasi.
“ESG sebagai driver pertumbuhan bisnis PT Pegadaian,”ungkap Executive Vice President TJSL Pegadaian PT Pegadaian, Rully Yusuf, dalam Focus Group Discussion (FGD) Krisis Lingkungan dalam Strategic Policy Forum (SPF) yang digelar Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKS) Universitas Indonesia, 18 September 2024.
Strategic Policy Forum adalah forum pentahelix (akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) yang mengusung tema “Membedah Program Strategis Pemerintahan Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045.
“Ada 8 isu strategis yang dibahas dalam kajian, seminar, dan FGD yaitu isu stunting dan gizi buruk, isu kemiskinan, isu kemandirian pangan, isu krisis energi, isu krisis lingkungan, isu sumber daya maritim, isu hilirisasi sumber daya alam, dan ekonomi Pancasila,”ungkap Guntur Subagja Mahardika, ketua CSPS SKSG UI.
FGD SPF yang membahas isu lingkungan menghadirkan narasumber dari pemerintah Ravindra Airlangga, BA, MS (Anggota Komisi IV DPR RI) dan Dr. Joko Tri Haryanto, SE, MSE (Direktur Utama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan RI), unsur akademisi Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si (Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan/SIL Universitas Indonesia), dari Komunitas dan lembaga swadaya masyarakat (NGO/LSM) Pietra Widiadi (Dial Foundation) dan Dr. Atie Tri Juniati (Kemitraan Air Indonesia), dan Rully Yusuf dari korporasi/bisnis.
Peserta FGD terpilih mewakili pentahelix sebanyak 30 orang hadir luring, dan diikuti 400 orang yang terdaftar peserta daring zoom meeting, dan lebih dari 800 orang mengikuti melalui kanal Youtube SKS UI.
Rully memaparkan, ESG adalah konsep yang mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi maupun bisnis yang berkelanjutan sesuai dengan tiga kriteria tersebut yaitu lingkungan, sosial serta tata kelola.
“Ini sesuai dengan visi misi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertujuan pencapaian dampak program yang maksimal melalui kolaborasi BUMN yang berkontribusi pada target pembangunan nasional. Fokus program TJSL BUMN pada tiga hal: pendidikan, lingkungan, dan pengembangan usaha mikro kecil (UMK), papar Rully yang juga terlibat aktif dalam Forum TJSL BUMN, selaras dengan tujuan pembangunan global (SDGs).
Ia menjelaskan, Implementasi ESG Pegadaian selaras dengan visi dan misi Pegadaian “The leader in the gold ecosystem and accelerator of financial inclusion”.
Visi ini diwujudkan dalam langkah strategis sustainable future, serviced reach expansion, risk management, digitalization, dan business acceleration.
Pegadaian memiliki flagship TJSL di bidang lingkungan yaitu The Gade Environment, bidang pendidikan adalah The Gade Generation, dan bidang sosial ekonomi The Gade Empowerment.
“Payung program ini selaras dengan ISO 26000 dan skema ESG dalam rangka pertumbuhan bisnis berkelanjutan,”papar Rully. (adm)