JAKARTA, Kalimantanpost.com – Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, tercatat mengalami erupsi hingga 16 kali sejak Senin malam hingga Selasa dini hari, demikian dilaporkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Menurut petugas pos pengamatan Gunung Ibu M. Richard Chaniago, dalam laporan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (1/10/2024), erupsi terjadi empat kali pada Senin malam dari pukul 19:35 WIT hingga 23:40 WIT.
Erupsi terbesar yang tercatat pada Senin malam hingga Selasa pagi terjadi secara berurutan pada pukul 21:17 WIT dan 22:51 WIT. Adapun tinggi kolom kedua erupsi teramati mencapai 1,5 kilometer di atas puncak gunung.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 130 detik,” kata Richard terkait dengan erupsi yang terjadi pada Senin pukul 22:51 WIT.
Memasuki Selasa dini hari hingga pagi, pos pengamatan Gunung Ibu mencatat erupsi terus terjadi hingga 12 kali dari pukul 01:11 WIT hingga 06:11 WIT.
Selanjutnya, menurut laporan petugas pos pengamatan Axl Roeroe, durasi 12 kali erupsi pada Selasa dini hari bervariasi antara 32 hingga 99 detik, dengan ketinggian kolom abu antara kurang lebih 300 hingga 800 meter di atas puncak gunung.
Berdasarkan aktivitas vulkanik terkini Gunung Ibu, status gunung berketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut masih berada pada level III atau Siaga.
Mengingat erupsi yang terus terjadi, masyarakat di sekitar gunung beserta wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dari pusat erupsi. Imbauan tersebut juga berlaku sektoral 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung berapi itu.
“Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan menggunakan pelindung hidung, masker, dan kacamata,” kata Axl Roeroe. (Ant/KPO-3)
foto
– Visual erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, yang tercatat terjadi, Selasa (1/10/2024) pukul 06:11 WIT. (Antara/Repro PVMBG)