Oleh : NURMADINA MILLENIA
Bulan Ramadhan adalah bulan yang diturunkan Al-Qur’an. Jika dilihat Al-Qur’an itu hanyalah huruf dan angka saja. Huruf sebenarnya bisa menjadi angka, juga sebaliknya angka bisa bermakna huruf.Itu tidak ubahnya seperti huruf alif, yang jika dimulai dari kanan, akan bermakna dengan huruf. Sebaliknya jika dimulai dari kiri, akan bermakna angka. Sebenarnya Al-Qur’an tidak terpisah daripada ilmu lainnya, bahkan Al-Qur’an itu merupakan fondasinya, sebelum memasuki pelajaran selanjutnya. Apakah itu biologi, matematika, atau fisika serta kimia.
Jika dilebur menjadi angka, awalnya Al-Qur’an itu pada Basmalah. Yaitu terdiri dari 19 huruf penjaga, di mana ternyata semua struktur Al-Qur’an tidak bisa lepas daripada kontruksi 19. Sayangnya hal ini banyak tidak dimengerti siswa kini, atau karena memang anak SD hanyak dicekoki dengan matematika dengan pikiran orang barat semata. Ternyata Al-Qur’an itu matematika atau Al-Jabbar, karena ternyata Al-Qur’an tidak bisa lepas daripada kontrol angka 19 atau 7. Juga dikontrol huruf, seperti alif, lam, mim. Atau huruf tertentu pada pembukaan Al-Qur’an itu sendiri.
Hal ini sebenarnya menjadi menarik, jika komputer saat ini dapat menampung deretan angka sampai 10.051 digit. Sehingga angka 19 yang dibagi, angka 19 yang dikali, angka 19 yang ditambah serta angka 19 yang dikurang atau dikombinasikan oleh semua cara itu bisa ditampung atau ditampilkan komputer masa kini. Masa di atas tahun 2000, atau milenium ketiga. Oleh karena dapat berubah menjadi angka, sehinga bisa menentukan grafik atau gambar. Sehingga susunan Al-Qur’an itu bergambar. Surat-surat yang terpadu, membentuk kesamaan akhir ayat, atau jumlah ayat, sehingga ada yang mempunyai ketinggian yang sama atau kerendahan yang sama. Sehingga nampak seperti grafik atau gunung-gunung yang tersusun,dengan dataran bukit dan dataran rendahnya.
Oleh karena itu sudah sepantasnya adalah cara revolusi pendidikan Al-Qur’an, yang mana matematika Al-Qur’an yan sudah ditemukan oleh orang Islam atau ummat Islam menjadi pelajaran dasar bagi mereka yang belajar pada pendidikan Islam. Karena Al-Qur’an itu adalah fondasi dasar, atau hukum dasar pada tatanan ummat Islam itu sendiri. Al-Qur’an itu seperti surat-suratnya bisa berjalan-jalan dan membentuk gambar tertentu. Seperti membicarakan sesuatu yang ada di muka bumi ini, serta atau petunjuk semestinya apa dan bagaimana ummat Islam membentuk bangunan-bangunan.
Bahkan sangat menarik, jika ternyata huruf dan angka itu merupakan rangkaian cerita, yang sangat mempunyai kontruksi logis, yang sekarang ini bisa dipantau komputer. Zaman IT sekarang, justru membuka tabir tentang itu. Itu tentu saja hanya sebagian daripada penemuan di zaman ini atau memasuki milenium ketiga, jika ada banyak para ahli yang aktif di dalam menganalisa Al-Qur’an dan penemuan struktur itu, maka akan lebih banyak lagi pandangan mereka yang ditemukan oleh keahliannya masing-masing.
Al-Qur’an adalah Kalamullah, atau IlmuNya Allah SWT. Ada banyak rahasia terpendam yang belum terungkap, pada setiap kata dan kalimat yang membentuk juga angka. Dimana angka akan membentuk posisi tertentu, yang bagi mereka yang sangat terkesan dengan susunan angka itu pada sejarah.
