Melalui program pembenahan drainase dan normalisasi sungai, saat air sungai pasang apalagi disertai curah hujan tinggi air tidak sampai menggenangi jalan, maupun lingkungan pemukiman warga
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalsel memprediksi dalam beberapa pekan kedepan hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur daerah ini. Tak terkecuali Kota Banjarmasin.
Selain hujan banjir rob akibat naiknya air pasang juga patut diwaspadai.
Menyikapi perubahan cuaca memasuki musim hujan ini, Pemko Banjarmasin diminta agar terus meningkatkan sejumlah program yang sebelumnya telah direncanakan.
“Terutama terkait program mengantisipasi musibah banjir, agar tidak kembali terulang sebagaimana terjadi pada awal tahun ini tepatnya pertengahan Januari lalu,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Banjarmasin,Hari Kartono.
Kepada [KP] Minggu (8/12/2024) ia mengatakan, program jangka pendek yang kini mendesak ditingkatkan adalah diantaranya pembenahan drainase dan melakukan terus meningkatkan normalisasi sungai secara menyeluruh.
Melalui program itu katanya, minimal dengan melakukan pembenahan drainase dan normalisasi sungai, saat air sungai pasang apalagi disertai curah hujan tinggi air tidak sampai menggenangi jalan, maupun lingkungan pemukiman warga.
Ia mengakui, khusus program normalisasi sungai sebagian sudah dilaksanakan Pemko Banjarmasin seperti melakukan pengerukan Sungai Veteran dan Sungai Jalan A Yani serta Sungai Teluk Dalam.
Namun demikian ia menilai, masih cukup banyak aliran sungai di kota ini yang belum dinormalisasi, sehingga kurang berfungsi dengan baik.
Oleh karenanya Hari Kartono berharap agar program itu dilakukan di semua kawasan di Banjarmasin, agar tidak ada sungai yang tersumbat lantaran mengalami pendangkalan akibat sampah, lumpur atau kotoran lain.
” Pembersihan drainase dan sungai harus terus gencar dilaksanakan . Jangan sampai ketika banjir semua jadi ribut. Kita harus belajar dari pengalaman musibah banjir lalu,” kata Sekretaris Komisi membidangi pembangunan dan lingkungan ini.
Menurutnya, disamping peningkatan pembenahan drainase dan normalisasi sungai, juga perlu ditumbuhkan kembangkan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi ke sungai atau drainase.
Ditandaskan anggota dewan dari Fraksi Gerindra ini, perilaku yang tidak memperdulikan masalah lingkungan akan berdampak tersumbatnya saluran pembuangan air pada drainase atau sungai.
Hari Kartono berpendapat adapun program jangka panjang yang dilakukan adalah perlunya budaya membuat sumur resapan dan biopori di setiap pemukiman warga.
Menurutnya, untuk menjaga kelestarian lingkungan, Pemko Banjarmasin wajib mempertahankan wilayah resapan air maupun kawasan lindung yang sudah ditetapkan dalam Perda RTRW Kota Banjarmasin.
” Hal lain tak kalah penting adalah menghindari dan menindak tegas terhadap setiap pendirian bangunan dengan sistem uruk. Apalagi jika pendirian bangunan itu sampai menutup aliran air sungai,” tandasnya.
Menyikapi masalah pendirian bangunan melanggar aturan tersebut Hari Kartono mengingatkan, agar Pemko Banjarmasin melalui SKPD terkait harus bersikap tegas tanpa pandang bulu.
Dikemukakan terkait aturan mendirikan bangunan, Pemko Banjarmasin sudah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Bangunan Panggung.
Perangkat hukum daerah ini diterbitkan katanya, salah satunya bertujuan supaya tersedia resapan air guna mengantisipasi ancam banjir akibat hujan dengan intesitas tinggi. (nid/K-3)
KP/Amir
REVITALISASI – Mengantisipasi jalan tidak tergenang akibat hujan, DPUPR Kota Banjarmasin dalam tahun 2024 ini melakukan revitalisasi drainase di kawasan Jalan Lambung Mangkurat. (KP/Amir)