Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalteng

Buaya Muara di Sungai Mentawa Ditangkap BKSDA Sampit

×

Buaya Muara di Sungai Mentawa Ditangkap BKSDA Sampit

Sebarkan artikel ini
IMG 20250125 WA0045 e1737800776414
BKSDA Resort Sampit berhasil menangkap buaya yang berkeliaran di Sungai Mentawa, Jumat (24/1/2025). (Antara)

SAMPIT, Kalimantanpost.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) berhasil melakukan rescue atau menangkap seekor buaya muara yang berkeliaran di Sungai Mentawa, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

“Sehari sebelumnya kami telah melakukan observasi berdasarkan laporan warga terkait kemunculan buaya dan hari ini kami berhasil melakukan rescue terhadap buaya tersebut,” kata Komandan BKSDA Resort Sampit Muriansyah di Sampit, Jumat (24/1/2025).

Baca Koran

Ia menceritakan, pada Rabu (22/1) pihaknya menerima laporan disertai sebuah video dari warga mengenai kemunculan buaya di Sungai Mentawa yang berada di tengah pemukiman. Pasalnya, buaya itu sudah muncul pada Selasa (21/1) malam.

Kemudian, pada Kamis (23/1) BKSDA Resort Sampit melakukan observasi ke lokasi untuk memastikan buaya tersebut masih ada di lokasi itu, sekaligus mempersiapkan rencana rescue.

Tindakan ini perlu segera dilakukan terlebih adanya warga yang sengaja memberi makan buaya tersebut dan dikhawatirkan justru membuat perubahan perilaku dari satwa tersebut.

“Sebelumnya buaya itu sempat diberi makan oleh warga dan kami khawatir buaya itu akan betah di sini dan ditakutkan buaya itu akan menyerang warga,” ujarnya.

Dijelaskan, jika buaya terbiasa diberi makan, maka perilaku alaminya sebagai predator akan berubah. Buaya akan betah berada di perairan pemukiman karena merasa mudah mendapatkan makanan. Buaya juga akan terbiasa mendekati manusia.

Saat ada manusia, buaya tidak akan menjauh justru akan mendekat, karena sudah terbiasa mendapatkan makanan dari manusia. Meski demikian, tidak ada jaminan satwa yang terkenal buas itu tidak akan menyerang manusia.

Selanjutnya, setelah semua persiapan siap Muriansyah dibantu dua anggota komunitas pecinta reptil dan seorang warga setempat melakukan giat rescue dengan metode jerat. Pihaknya menggunakan potongan daging ayam segar untuk memancing buaya itu muncul ke permukaan.

Baca Juga :  RUPS Bank Kalteng Pertanggunjawabkan Kinerja 2024

Warga sekitar berbondong-bondong berkumpul di sekitar lokasi untuk menyaksikan langsung giat rescue dan hal ini sempat menjadi kendala, sebab buaya yang terganggu dengan suara kerumunan sempat menjauh.

“Percobaan pertama gagal, kami coba menunggu dan untungnya buaya itu datang lagi. Lalu, pada percobaan buaya berhasil kami tangkap,” bebernya.

Sekitar pukul 22:45 WIB buaya berjenis buaya muara dengan panjang 1,5 meter itu berhasil ditangkap dan diamankan. Buaya itu segera diikat dan matanya ditutup menggunakan kain basah, kemudian dibawa ke bak mobil BKSDA Resort Sampit.

Aksi ini pun disambut suara riuh warga setempat yang baru pertama kali menyaksikan penangkapan buaya di sungai secara langsung.

Dalam kesempatan ini, ia pun kembali mengimbau warga, khususnya yang tinggal di bantaran sungai untuk menghindari tindakan-tindakan yang dapat mengundang kedatangan buaya di perairan permukiman.

Tindakan yang dilarang antara lain membuang sampah rumah tangga atau bangkai hewan ke sungai dan memelihara ternak, khususnya unggas di sekitar sungai.

“Alasan buaya masuk ke perairan pemukiman biasanya karena untuk mencari makan dan hasil observasi kami kemarin ditemukan bangkai binatang yang dibuang warga ke sungai,” ujarnya.

Muriansyah menambahkan, setelah kegiatan ini pihaknya akan segera melapor ke BKSDA SKW II Pangkalan Bun. Pimpinan setempat yang nantinya akan menentukan apabila buaya tersebut dibawa ke Pangkalan Bun atau kembali dilepasliarkan di wilayah Kotim.

Kemunculan buaya di Sungai Mentawa bukan pertama kali ini dilaporkan. Sekitar 2023 lalu, BKSDA telah berupaya menangkap buaya di lokasi itu menggunakan metode jerat.

Namun, upaya kala itu belum membuahkan hasil, karena setelah dipasang alat jerat buaya itu tidak pernah lagi muncul ke permukaan.

Baca Juga :  Pengadilan Tinggi Palangka Raya Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Kemudian, 2024 kembali ada laporan kemunculan buaya di Sungai Mentawa dan dilakukan upaya penangkapan buaya kembali dilakukan melibatkan tim gabungan, antara lain BKSDA, BPBD, Babinsa dan komunitas pecinta reptil.

Upaya ini pun belum mendapatkan hasil yang diharapkan, karena lagi-lagi buaya tersebut tidak dapat ditemukan keberadaan saat tim gabungan menyusuri Sungai Mentawa.

Baru pada upaya di 2025 ini BKSDA berhasil menangkap buaya di Sungai Mentawa yang selama empat malam berturut-turut muncul ke permukaan. Meskipun, BKSDA tidak bisa memastikan jika buaya yang muncul tahun sebelumnya sama dengan yang ditangkap kali ini.

Di sisi lain salah seorang warga, Halimah mengaku bersyukur dengan ditangkapnya buaya yang berkeliaran di Sungai Mentawa. Dengan begitu, warga setempat bisa lebih tenang ketika beraktivitas di sungai, terutama ketika malam hari.

“Syukurlah buaya itu berhasil ditangkap jadi kami disini bisa lebih aman. Apalagi, anak-anak masih sering bermain di sekitar sungai, kalau ada buaya tentu kami khawatir,” demikian Halimah. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan