BEIRUT, Kalimantanpost.com – Ribuan warga Suriah menyeberang ke Lebanon dalam satu hari menyusul pecahnya pertempuran di provinsi Tartus dan Latakia di bagian barat Suriah, kata anggota parlemen Lebanon, Saji Atiyah, kepada RIA Novosti pada Jumat (7/3/2025).
“Lebanon utara, khususnya Provinsi Akkar, sedang mengalami gelombang besar pengungsi dari provinsi pesisir Suriah, Latakia dan Tartus. Sebagian besar dari mereka berasal dari komunitas Alawit. Setelah peristiwa yang terjadi di provinsi-provinsi Suriah tersebut, ribuan orang berjalan kaki menuju perbatasan Lebanon,” ujar Atiyah, yang berasal dari Provinsi Akkar.
Atiyah mengatakan sulit untuk memperkirakan jumlah pasti pengungsi karena mereka menyeberang dalam kelompok besar dan tidak terorganisir, bahkan ada yang melewati sungai yang memisahkan Suriah dan Lebanon.
“Warga Akkar kesulitan menghadapi tekanan besar akibat kedatangan ribuan pengungsi dalam satu hari,” tambahnya.
Ia juga menekankan komunitas lokal tidak memiliki bantuan kemanusiaan untuk mendukung para pengungsi baru.
Atiyah memperkirakan jumlah pengungsi Suriah di Lebanon bisa bertambah hingga mencapai 3 juta orang. Hal ini akan menjadi tantangan yang luar biasa bagi Lebanon, yang hanya memiliki populasi 4,5 juta jiwa.
Bentrokan bersenjata pecah pada Kamis antara pasukan yang mendukung pemerintahan baru Suriah dan kelompok pemberontak yang loyal kepada mantan Presiden Bashar Assad di kota Jableh dan Latakia, serta di wilayah pegunungan Provinsi Latakia dan Tartus.
Pihak berwenang memberlakukan jam malam di daerah yang terdampak. (Antara/Sputnik-OANA)