TEHERAN, Kalimantanpost.com – Sekitar 14 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.100 orang mencari bantuan medis setelah ledakan di kota Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan, demikian disampaikan perwakilan resmi pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, pada Minggu (27/4/2025).
“Ada 1.139 permintaan bantuan medis,” kata Mohajerani di media sosial X.
Pada Sabtu, sebuah ledakan besar terjadi di pelabuhan Kota Bandar Abbas, Iran selatan. Setelah ledakan tersebut, kantor berita IRNA melaporkan ledakan tersebut disebabkan oleh bahan kimia yang disimpan dengan tidak benar.
Menurut data terakhir, jumlah korban tewas akibat ledakan tersebut mencapai 14 orang.
Adapun sebelumnya, Sputnik, mengutip The New York Times pada Minggu, menyampaikan bahwa ledakan di pelabuhan Shahid Rajaee, kemungkinan disebabkan oleh bahan bakar rudal padat.
Seseorang yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa yang meledak adalah natrium perklorat, salah satu bahkan di utama dalam bahan bakar padat untuk rudal. (Ant/KPO-3)