Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Dispar Kalsel Gelar Bimtek Pengelolaan Destinasi Geopark Meratus di Sungai Jingah

×

Dispar Kalsel Gelar Bimtek Pengelolaan Destinasi Geopark Meratus di Sungai Jingah

Sebarkan artikel ini
IMG 20251010 WA0057
‎BERI PEMBEKALAN – Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dispar Kalsel, Yosalvina Yovani, saat menyampaikan materi pada Bimtek Pengelolaan Destinasi Pariwisata Geopark Meratus di Rumah Adat Tradisional Sungai Jingah, Banjarmasin. (Kalimantanpost.com/repro mc kalsel).

‎BANJARMASIN, Kalimantanpost.com– Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Selatan terus memperkuat kapasitas pelaku pariwisata daerah melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Destinasi Pariwisata Geopark Meratus Tahun 2025, dengan tema “Situs Rumah Adat Tradisional Sungai Jingah”.

‎Kegiatan ini menggandeng Badan Pengelola Geopark Meratus dan praktisi kepariwisataan Novyandi Saputra, serta diikuti anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat sekitar Geosite Rumah Adat Tradisional Sungai Jingah, Kota Banjarmasin.

‎Plt. Kepala Dispar Kalsel, Muhammad Syarifuddin, melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Yosalvina Yovani, mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dan pengelola wisata dalam mengembangkan potensi destinasi berbasis budaya dan kearifan lokal yang menjadi bagian dari Geopark Meratus.

‎“Wisatawan saat ini ingin mengenal sejarah, budaya, tradisi, serta kehidupan masyarakat setempat. Karena itu, kemampuan mengemas dan menyampaikan cerita dari setiap destinasi menjadi sangat penting,” ujar Yosalvina, Kamis (9/10/2025).

‎Menurutnya, destinasi wisata tidak hanya dijual sebagai tempat kunjungan, tetapi juga sebagai pengalaman berkesan yang menumbuhkan nilai-nilai lokal.

Melalui pengelolaan yang baik, kata dia, masyarakat dapat memperkuat daya tarik wisata dan menciptakan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

‎Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Firiah menegaskan, pengelolaan Geopark harus berlandaskan tiga pilar utama, yakni konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

‎“Banjarmasin memang tidak memiliki geosite batuan purba, namun kita memiliki warisan budaya, sejarah, dan ekonomi kreatif yang lahir dari alam Meratus,” jelasnya.

‎Firiah menyoroti tiga fokus utama pengembangan, yakni Warisan Kota, dengan mengaitkan budaya dan spiritualitas lokal; Ekonomi Kreatif, dengan mengangkat sasirangan dan kuliner Banjar ke level global; serta Kenyamanan Kota, menjaga Banjarmasin sebagai hospitable city berstandar internasional.

‎Kepada pengelola Rumah Banjar, Firiah berpesan agar bangunan tradisional dijadikan sebagai museum hidup yang menyimpan filosofi arsitektur selaras alam. Ia juga mendorong pelaku UMKM Sasirangan dan kuliner agar menjual cerita di balik produk, bukan hanya barangnya.

‎“Motif kain bisa dikembangkan dari inspirasi geosite Meratus, sementara kuliner seperti Soto Banjar atau Ketupat Kandangan dapat diangkat menjadi geofood dengan kisah bahan lokal yang ramah lingkungan,” ujarnya.

‎Praktisi kepariwisataan Novyandi Saputra menambahkan, Geopark bukan hanya tentang batu dan alam, tetapi tentang manusia yang menjaga dan menghidupkan nilainya.

‎“Kembangkan Geo-EduTourism berbasis sekolah dan kampus. Lahirkan GeoProducts seperti kriya, kuliner, dan suvenir yang terinspirasi dari kekayaan geologi dan budaya Banua,” pesannya.

‎Menurutnya, SDM pariwisata yang berkualitas adalah kunci keberlanjutan Geopark Meratus sebagai warisan alam dan budaya dunia.(adv/dev/KPO-4)


Baca Juga :  KNIU Tegaskan Komitmen Global dalam Pertemuan Antarkawasan UNESCO ke 12 di Samarkand
Iklan
Iklan