
Paringin, KP – Bupati Balangan, H Ansharuddin menyerahkan secara simbolis bantuan sosial tunai (BST) dari APBD Kabupaten Balangan tahap pertama. Bantuan diserahkan kepada warga kurang mampu di 3 Kelurahan dan Mahasiswa Kabupaten Balangan yang berada diluar Provinsi Kalimantan Selatan. Bertempat di Bank Kalsel Paringin, Kamis (28/05/2020) kemarin.
Bantua social tunai (BST) yang diserahkan untuk warga kurang mampu tersebut, yakni Pertama Kelurahan Paringin Timur sebanyak 160 KK, Kelurahan Paringin kota sebanyak 125 KK, Kelurahan Batu Piring 101 KK, di tambah dengan Mahasiswa yang berada di Malang ada 14 orang dan Mahasiswa di Yogjakarta ada 16 orang.
Disebutkan bupati, adapun jumlah bantuan yang diserahkan sebanyak Rp 249.600.000/bulan di kali 3 bulan totalnya Rp 749.700.000.
“Total bantuan yang yang diberikan sebanyak Rp 600.000/KK. Adapun dana yang diserahkan bersumber dari APBD Kabupaten Balangan sebanyak Rp 500.000 dan APBD Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak Rp 100.000,” jelasnya.
Ansharuddin menyampaikan, BST diperuntukan kepada orang tidak mampu, yang terdampak langsung Covid-19, dan yang belum ter-cover oleh bantuan lainnya. Seperti bantuan pangan nontunai (BPNT), program keluarga harapan (PKH), dan bantuan langsung tunai (BLT).
“Jadi memang masyarakat yang terdampak Covid-19 di luar penerima program PKH, BNPT dan BLT dari pemerintah pusat akan menerima program bantuan BST dari pemerintah daerah atau BLT dari dana desa,” jelasnya.
Bagi warga yang telah mendapat program BST dari pemerintah daerah, Ansharuddin minta untuk tidak iri ketika ada warga lain yang menerima pembagian BLT dari pemerintah desa.
“Sebab BLT dari dana desa diperuntukan bagi warga terdampak Covid di luar penerima program PKH, BNPT dan BLT pemerintah daerah. Tujuannya tentu saja adalah agar tidak tumpang tindih dan bisa lebih merata, serta tepat sasaran,” kata bupati.
“Tiap hari beban masyarakat makin tinggi, sehingga kita harus cepat agar dana yang sudah ada ini segera disalurkan ke masyarakat. Banyak yang dikorbankan, seperti dengan meninggalkan keluarga masing-masing. Namun karena ini tugas dan tanggungjawab dan juga tugas kemanusiaan, tetap semangat dan harus mampu,” tegasnya.
Disebutkan Bupati yang juga Ketua Tim GTPP Covid-19 Balangan, bahwa Pandemi Covid-19 sangat kejam, siapa saja bisa terkena dan terdampak, karena virus ini tidak pandang bulu, mau Menteri, Presiden, Orang Kaya maupun Miskin semuanya bisa terpapar.
“Kalau yang melihat ada orang yang tidak pake masker dan duduk berdekatan saya prihatin. Makanya saya tidak bosan-bosannya menegur dan mengigatkan kepada masyarakat,” ucap Ansharuddin.
“Karena Covid-19 ini belum ada obatnya, maka yang bisa dilakukan adalah mencegah dengan mengatur diri agar terhindar dari penyebaran pandemi ini. Walaupun sekarang wabah ini sudah mulai meredah di wilayah kita, tetapi karena keputusan pemerintah belum berubah, sehingga masyarakat agar tetap harus melakukan pencegahan,” imbuh bupati.
Ansharuddin juga berharap wabah Covid-19 ini secepatnya bisa hilang dan berakhir sehingga warga bisa bekerja dan berjualan.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Balangan, Ribowo menjelaskan, BST ini merupakan bagian perlindungan pemerintah kepada warga yang terdampak Covid-19.
“Bansos tunai ini lebih ditujukan bagi masyarakat yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah,” ujarnya.
BST merupakan salah satu program dalam jaring pengaman sosial sesuai dengan keputusan Menteri Sosial tentang pelaksanaan bantuan sosial sembako dan bantuan sosial tunai dalam penanganan dampak covid-19. Dan BST adalah bantuan berupa uang yang diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu dan kelompok rentan yang terkena dampak covid-19, yang belum menerima bansos reguler, yakni program keluarga harapan (PKH) dan program sembako.
“Diharapkan dengan adanya BST ini masyarakat bisa bertahan di masa covid-19,” pungkas Ribowo. (jun/K-6)