Banjarmasin, KP – Memang sudah tak diragukan lagi, prestasi yang diraih oleh bakal calon (balon) Walikota Banjarmasin Ibnu Sina selama memimpin pembangunan di kota yang berjuluk Seribu Sungai itu.
Hal itulah yang membuat Partai Solidaritas Indonesia Kalimantan Selatan (PSI) menjatuhkan dukungannya kepada bakal pasangan calon (bapaslon) Ibnu Sina – Arifin Noor dalam kontestasi perebutan tahta tertinggi di Pemerintahan Kota Banjarmasin.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Kalsel, Ananta Agung Junaedy mengatakan, Walikota yang memegang gelar sebagai pemimpin bertabur prestasi itu adalah sosok yang pantas untuk menjadi penentu kebijakan bagi Bumi Kayuh Baimbai ini.
“Pemimpin seperti inilah yang pantas untuk didukung para generasi milenial di Banjarmasin,” ucapnya pada awak media, Senin (21/09) siang.
Menurut pria yang akrab disapa Agung itu, pihaknya telah menginstruksikan kepada kader yang tersebar di seluruh jaringan hingga Dewan Pengurus Cabang (DPC) maupun ranting untuk all out atau total dalam mendukung pasangan petahana yang mempunyai jargin Bannarmasin Baiman itu. Terkhusus bagi kaum milenial.
“Melihat kepememimpinan beliau dalam satu periode ke belakang. Yang dilakukan pak Ibnu Sina ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa bagi Kota Banjarmasin, dari segi kemajuan infrastruktur, lingkungan hingga pembangunan SDM nya,” ungkap sosok milenial yang memimpin PSI di Kalsel ini.
Bagi Agung, hal itu bisa terlihat saat Ibnu Sina menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Banjarmasin, Ibnu Sina bisa menjadikan Banjarmasin sebagai kota pertama yang membuat kebijakan larangan penggunaan kantong plastik di Ibukota Kalimantan Selatan ini.
“Kemudian banyak dibangun fasilitas publik yang ramah kaum disabilitas, tidak pernah terpikirkan sebelumnya, dan ini layak kita apresiasi,” lugasnya.
Sehingga, dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 saat 9 Desembar mendatang, ia mengajak seluruh generasi muda yang termasuk dalam kategori milenial saat ini untuk mendukung paslon Ibnu-Arifin.
“Kita menggalang suara generasi milenial di Banua, khususnya di Banjarmasin sebagai upaya memenangkan dan menjatuhkan pilihannya kepada Ibnu Sina-Arifin Noor,” tandasnya.(Zak/KPO-1)
